Kasus Century Jadi Pertaruhan Nama Baik DPR

Rizka Diputra – OkezoneJAKARTA – Pakar komunikasi politik Effendi Gazali mengatakan kasus Bank Century menjadi pertaruhan nama baik DPR. Dia juga mengatakan kasus Century mirip skandal Watergate saat pemerintahan Presiden Richard Nixon di Amerika Serikat, di mana kesalahan ditutupi dengan kesalahan.

Untuk itu ketua asosiasi program pascasarjana komunikasi politik Universitas Indonesia itu berkomitmen menggalang kekuatan untuk mengawal proses penyelidikan Century.

"Sekarang DPR sedang mempertaruhkan nama baiknya, sehingga kita nanti tidak hanya menyerang eksekutif saja, tapi juga legislatif. Kita bisa menyampaikan mosi tidak percaya ke DPR apabila orang-orang yang terpilih (panitia angket) tidak kredibel," paparnya dalam acara Seruan Nasional untuk Indonesia Bersih di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (3/12/2009).

Dia mengaku mendengar isu bahwa pengusung hak angket akan walk out jika susunan panitia bukan orang yang kredibel.

"Kita berharap teman-teman di DPR benar-benar WO besok. Saya yakin beban yang mereka tanggung berat," tandasnya.

Di kesempatan yang sama Koordinator Kontras Usman Hamid mengatakan dirinya tidak yakin panitia angket bisa mengungkap kasus. Menuruntya ada inkonsistensi dalam mengungkap skandal Century karena DPR tadinya mendukung Polri, namun sekarang beralih mendukung KPK.

Terkait aliran dana yang dirilis oleh aktivis Benteng Demokrasi Rakyat (Bendera) kemarin, Usman berkomentar kalau memang orang-orang di sekitar Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak merasa menerima dana itu, maka tidak perlu bertindak defensif.

"Tanpa adanya upaya Presiden untuk mendorong KPK dalam mengungkap skandal Century, kalau tidak ada langkah konkret, itu berarti SBY gagal," pungkasnya.(ton)(mbs)