KORBAN PEMBUNUHAN CIAMIS BERTAMBAH

Ciamis, Kompas
Jumlah korban pembunuhan di Pangandaran (Ciamis, Jawa Barat) yang menurut versi polisi 18 orang, bertambah hingga 21 orang. Ini kalau melihat bahwa dua mayat yang ditemukan di Sungai Cijulang (Muara Sungai Ciwayang) Rabu (21/4) petang adalah mayat perempuan. Dalam daftar 18 korban versi polisi hanya terdapat tiga korban perempuan yakni Ny Eneh, Ny Icih dan Ny Saftiah dan semuanya sudah ditemukan. Kedua mayat yang baru ditemukan belum diketahui nama maupun alamatnya.

Satu korban lainnya adalah Oneng (60) warga Desa Sukaresik Kecamatan Pangandaran, yang namanya tidak tercantum dalam nama-nama korban yang 180 orang itu. Keluarga Oneng mengaku, tidak melaporkan peristiwa pembunuhan bapaknya karena takut diteror. Mereka juga mengaku, bapaknya dianiaya sekelompok orang 12 April lalu dan mayatnya baru ditemukan enam hari kemudian. "Kami tidak pernah melaporkan karena takut diteror," ujar keluarganya yang  wanti-wanti agar namanya tidak disebutkan.

Versi jumlah korban memang bervariasi, mulai dari lebih 50 orang (versi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan/Kontras), 18 orang (versi polisi), sampai lebih 100 (menurut kabar yang berkembang di masyarakat). Berdasarkan kenyataan, banyaknya keluarga korban yang melaporkan kehilangan keluarganya, bisa jadi jumlah korban yang sebenarnya memang lebih banyak.

Sementara itu, usai silaturahmi dengan alim ulama se Kabupaten Ciamis, Ketua MUI Ciamis KH Irfan Hielmi mengaku sangat prihatin dengan kejadian di wilayah Pangandaran dan sekitarnya. Kendati demikian, dia membantah anggapan bahwa umumnya korban adalah kiai atau ajengan.

"Korban bukan ajengan atau kiai seperti yang banyak dikatakan. Walaupun begitu, saya sangat berharap agar pihak berwajib mengusut tuntas kasus ini secepatnya agar persoalan tidak berlarut-larut dan masyarakat tidak bingung," ujarnya. (ren)