KELUARGA KORBAN PENCULIKAN DIEVAKUASI

Samarinda, Kompas
Ani, istri wartawan tabloid Menara, Hoesin KH, dan anaknya yang berumur lima tahun, Kamis lalu diterbangkan dari Samarinda ke Jakarta. Evakuasi ini dilakukan Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) serta Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). Keduanya dikawal dua polisi.

Pemimpin Redaksi Menara Hamdani hari Jumat (14/4) mengatakan, ia berharap kondisi mental Hoesin segera pulih setelah bertemu istri dan anaknya. Hoesin kini dalam keadaan tertekan akibat tiga kali diculik dan penganiayaan yang menimpanya. Ia sekarang berada di Jakarta. Seperti diberitakan, kasus penculikan dan penganiayaan wartawan Menara, Hoesin berkaitan dengan pemberitaan kasus penggelapan dana reboisasi sekitar Rp 27,5 milyar di Kaltim. Hoesin terakhir diculik di Jakarta, saat akan membeli tiket pulang ke Samarinda pada 3 April dan baru seminggu kemudian dilepas. "Sampai kini Hoesin masih sulit diajak bicara. Sepertinya, mengalami trauma berat akibat penculikan itu," tutur Hamdani.

Serangkaian teror, penculikan dan penganiayaan Hoesin terjadi setelah pemuatan berita dugaan penyimpangan dana reboisasi Rp 27,5 milyar itu di Tabloid Menara No 27 edisi Januari 2000. Penculikan dan penganiayaan pertama terjadi Senin 21 Februari. Kedua, terjadi pada 9 Maret lalu. Kasus penculikan ini sudah dilaporkan ke Polresta Samarinda.

Saya berharap Polresta Samarinda yang bekerja sama dengan kepolisian di Jakarta dapat segera mengungkap kasus penculikan ini," tutur Hamdani, yang juga akan berangkat ke Jakarta hari Sabtu ini untuk melihat kondisi terakhir anak buahnya itu. (ful)