KORBAN TALANGSARI COBA DIBUNGKAM

Jakarta, Kompas
Upaya mengungkapkan apa yang sebenarnya terjadi pada pembunuhan sejumlah warga desa Talangsari, Lampung Tengah, 7 Februari 1989 lalu, kini berusaha dihambat oleh kelompok yang diperkirakan berhubungan erat dengan mantan Komandan Korem (Danrem) Garuda Hitam selaku penanggungjawab penyerangan kala itu. Korban dan keluarga korban dibujuk dengan uang, sapi, tanah dan rumah, bahkan ada juga yang diculik untuk kemudian dipaksa ikut dalam aksi ke Komnas HAM menuntut Komnas untuk tidak usah ikut campur dalam penyelesaian soal Talangsari.

Hal tersebut disampaikan Ahmad Hambali dari Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) sebagai penasihat hukum korban Lampung, dan Koordinator Korban Kekerasan Militer (Koramil) kasus Talangsari, Fauzi Isman, pekan lalu, di Jakarta. Komandan Korem Garuda Hitam waktu itu adalah Kolonel (Inf) AM Hendropriyono.    

Isman mengungkapkan, pernyataan mantan Danrem Garuda Hitam bahwa dirinya tidak keberatan bila kasus Lampung diungkap kembali, tidak sesuai dengan kenyataan di lapangan. Melalui sejumlah orang, upaya pengungkapan kasus Lampung itu berusaha dihambat dengan teror dan tawaran uang kepada para saksi korban dan saksi mata di sekitar lokasi kejadian.

"Pada tanggal 21 Maret 2000, rumah kediaman kami diteror sekelompok orang tidak dikenal yang menggunakan motor, setelah saya diwawancarai radio Jakarta News FM. Para saksi korban pembantaian Talangsari yang berada di Solo dan Lampung, terbujuk untuk melakukan demo anti pengungkapan dengan menandatangani surat pernyataan untuk tidak mengungkap peristiwa Talangsari tersebut dengan imbalan uang sekitar satu juta rupiah dan dua ekor sapi," ungkap Isman.

Isman menegaskan, dia dan kawan-kawan menginginkan adanya pengungkapan agar jelas apa yang terjadi dan di mana mereka yang hilang itu berada. "Mengenai bagaimana tindak lanjutnya setelah itu, apakah akan memaafkan atau terus menuntut proses hukum, itu persoalan kemudian. Yang penting ada pengungkapan dulu agar jelas kejadiannya," ungkapnya. (oki)