USROH SEBAGAI MODEL GERAKAN ISLAM

Jakarta, Kompas
    Usroh merupakan sebuah model gerakan Islam, dan bukan nama
kelompok radikal Islam di Indonesia. Model gerakan usroh yang
diilhami oleh kelompok Ikhwanul Muslimin yang berdiri di Mesir ini
dianggap cocok dengan kondisi Indonesia yang represif pada tahun 1980-
an.
    "Namun, ketika pemerintah memberlakukan asas tunggal pada tahun
1986, gerakan usroh ini banyak mendapat hambatan," demikian dikatakan
dosen sejarah pada Universitas Islam Negeri, Abdul Syukur MHum, di
Jakarta, Jumat (29/8).
    Abdul Syukur dimintai tanggapannya tentang pendapat Prof Dr
Martin van Bruinessen dari Universitas Utrech dalam diskusi terbatas
di Kontras, Kamis, yang menyebutkan bahwa usroh merupakan sebuah
kelompok radikal.
    "Gerakan ini membangun Islam dimulai dari perbaikan individu,
keluarga, masyarakat, negara, baru kemudian internasional. Secara
prinsip mereka membangun ikatan keluar berdasarkan agama dan bukan
darah. Ciri khas lain, kelompok ini sangat homogen, baik jenis
kelamin maupun tingkat pendidikan," ujarnya.
   
Tiga model
    Implikasinya, paling tidak ada tiga macam model gerakan usroh.
Pertama, kelompok yang bergerak di lingkungan masjid-masjid kampus.
Kedua, kelompok yang bergerak di lingkungan masjid kampung. Ketiga,
kelompok yang digerakkan oleh orang-orang yang pernah terlibat dalam
gerakan Darul Islam.
    Dua kelompok terakhir, menurut Abdul Syukur, dihambat bahkan
dihancurkan pemerintah Orde Baru. Salah satunya kelompok Abdullah
Sungkar. Ketika dihancurkan, elite kelompok ini lari ke Malaysia,
sedangkan pengikutnya banyak yang melarikan diri ke Lampung, yang
belakangan terlibat gerakan Warsidi di Lampung.
    Adapun yang di kampus bermetamorfosis menjadi gerakan tarbiyah.
Kelompok di kampus ini sulit dijangkau, karena yang terlibat di
dalamnya mahasiswa yang memiliki kekuatan moral kalau dihancurkan
dengan kekerasan.
    "Selain itu, mereka lebih berpikiran moderat dan memiliki
strategi untuk bertarung dalam jalur demokrasi modern," ujarnya.
    Menurut Martin, spektrum gerakan Islam di Indonesia terkait
dengan masa depan demokrasi sangat beragama. Mulai dari yang mengarah
menjadi Islam liberal, kelompok Islam yang mencontoh gaya demokrasi
barat, sampai yang sepenuhnya menentang demokrasi. (MAM)