Koalisi Anti Kekerasan Sambut Rencana Pembebasan Ferry S

detikcom – Jakarta, Koalisi Anti Kekerasan terhadap Wartawan menyambut baik TNI dan GAM yang telah bersedia membuka akses dan fasilitas dalam rangka pembebasan kamerawan RCTI Ferry Santoro dan masyarakat sipil lainnya yang disandera GAM.

“Untuk itu koalisi menuntut agar kesepakatan tentang pembebasan Ferry Santoro dan masyarakat sipili tersebut segera dilakukan secara damai dan tanpa syarat.”

Demikian disampaikan Koalisi Anti Kekerasan terhadap Wartawan melalui rilis kepada detikcom, Selasa (6/1/2004).

Koalisi terdiri dari Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Media Watch and Consumer Center (MWCC), Pewarta Foto Indonesia (PFI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Reformasi, dan South East Asian Press Alliance (SEAPA).

Disebutkan, Koalisi menuntut TNI dan GAM menghormati tugas-tugas jurnalistik di daerah Aceh, dan menghindari terjadinya penyanderaan maupun tindak kekerasan lainnya terhadap wartawan dan masyarakat sipil.

“Kami juga menuntut pemerintah Indonesia segera membentuk Tim Independen untuk menyelidiki kasus tewasnya reporter RCTI Ersa Siregar dan kekerasan terhadap wartawan lainnya selama berlangsungnya darurat militer di Aceh,” sebut Koalisi. (sss)