Insiden Makassar, Aliansi LSM Desak Kapolri Mundur

detikcom – Jakarta, Aliansi lembaga swadaya masyarakat (LSM) mendesak Kapolri Jenderal Pol Da’i Bachtiar mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban atas terjadi insiden kekerasan oleh aparat kepolisian terhadap mahasiswa Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.

Desakan ini disampaikan aliansi LSM yang menamakan diri Barisan Oposisi Bersatu (BOB) dalam jumpa pers di kantor Kontras, Jl. Cisadane, Jakarta Pusat, Senin (3/5/2004). Tergabung dalam aliansi ini, antara lain, Senjata Kartini (Sekar), Perempuan Mahardika, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi), dan Kontras.

Ketua Sekar, Nuraini, yang membacaan pernyataan sikap BOB juga menegaskan bahwa mereka akan mengadukan kasus ini ke Komnas HAM pada Selasa besok. Merela akan memberikan secara kronologis mengenai peristiwa tersebut, dan bukti-bukti kekerasan polisi yang terjadi di sana. “Kami juga meminta Komnas HAM untuk membentuk tim khusus untuk menyelidiki kasus ini,” katanya.

Selain itu, BOB juga akan menggelar berbagai aksi solidaritas atas insiden yang terjadi di kampus UMI Makassar dan mengadakan berbagai aksi perlawanan terhadap militerisme. Aksi tersebut mulai digelar hari ini di kampus UI Salemba.

“Dalam aksi ini akan ada ritual pembakaran simbol militerisme, Golkar, dan PDIP. Dan, besok kita juga akan mengadakan aksi di Mabes Polri untuk menuntut Da’i Bachtiar mundur,” kata Nuranini.

Selain menggelar aksi keprihatinan, aliansi LSM juga akan mengadakan aksi kampanye untuk menolak keberadaan militer di panggung politik. Sebab tampilny calon presiden dari militer dikhawatirkan akan menguatkan kembalinya militerisme dalam kehidupan bernegara.

“Kami juga menolak keberadaan militer di panggung politik dengan tidak memilih capres dan cawapres dari militer,” demikian Nuraini.