ANP Beri Perhatian Munir

Reporter: Eddi Santosa

detikcom – Den Haag, Algemene Nederlands Persbureau (ANP) ikut memberi perhatian atas meninggalnya Munir. Otoritas Schiphol tidak menangani pemeriksaan jenazahnya.

“Pejuang HAM Indonesia meninggal di pesawat,” bunyi judul pemberitaan kantor berita Belanda, ANP. Berita tersebut disiarkan pada jam 14.55 waktu setempat atau jam 19.55 WIB.

Pada bagian lain disebutkan, “Seorang aktivis penting HAM Indonesia meninggal dunia Selasa dalam pesawat yang menuju Amsterdam. Munir berangkat dari Jakarta Senin. Penyebab kematiannya belum diketahui,” demikian ANP.

Pihak Marechaussee yang dihubungi ANP menyatakan bahwa memang benar Munir meninggal dalam pesawat. “Penyebab kematiannya masih diselidiki. Hasilnya belum bisa diharapkan hari ini atau Rabu,” kutip ANP.

Bukan Otoritas Schiphol

Sementara itu siang ini detikcom mendapat konfirmasi dari Otoritas Bandara Schiphol bahwa pihaknya tidak terlibat sama sekali dalam urusan pemeriksaan jenazah Munir.

“Dalam hal seperti ini Otoritas Schiphol tidak terlibat sama sekali. Itu menjadi urusan maskapai bersangkutan dan aparat negara berwenang, dalam hal ini satuan Marechaussee. Kami hanya mengurusi manajemen bandara,” demikian jurubicara Schiphol mengatakan.

Keterangan ini memperkuat informasi Sales Manager Garuda, Tony Ali, seperti diberitakan detikcom siang sebelumnya.

Di Belanda, urusan pengawasan di perbatasan (bandara sebelum checkpoint imigrasi dianggap wilayah internasional, red) merupakan wewenang pasukan khusus Marechaussee, yang dulu masyhur dalam Perang Aceh itu.

Dalam hal terjadi penyelundupan atau tewasnya orang asing sebelum memasuki teritorial Belanda dll, kewenangannya ada pada pasukan khusus tersebut. Pasukan elit penjaga perbatasan dan kadang diterjunkan dalam huru-hara itu juga dilengkapi dengan unit forensik. (es)