Berduka Wafatnya Munir, Aktivis Datangi Kantor Imparsial

Berduka Wafatnya Munir, Aktivis Datangi Kantor Imparsial
Reporter: M. Rizal Maslan

detikcom – Jakarta, Puluhan aktivis yang bersedih sedih hati atas wafatnya mantan Direktur Imparsial Munir, mendatangi kantor Imparsial. Mereka merasa kehilangan.

Imparsial (Indonesian Human Rights Monitor) merupakan LSM yang memperjuangkan HAM yang terakhir kali dipimpin Munir setelah memimpin Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan).

Begitu ada kabar meninggalnya Munir, sejumlah kalangan aktivis dan pegiat LSM mendatangi Kantor Imparsial jalan Diponegoro nomor 9 Menteng Jakarta Pusat, Selasa (7/9/2004).

Setelah mendapat konfirmasi kebenaran kabar tersebut, mereka pun bersedih hati, termasuk para staf Imparsial. Bahkan beberapa orang menangis.

Munir, sang aktivis HAM itu meninggal di dalam pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA 974 saat dalam perjalanan dari Jakarta menuju Belanda melalui Singapura untuk meneruskan sekolah.

Lembar demi lembar faksimili berisi ucapan duka cita pun mengalir ke Kantor Imparsial. Antara lain dari Urban Poor Consortium (UPC) dan PBHI. Beberapa tokoh LSM dan pengacara turut datang ke Kantor Imparsial. Antara lain mantan Ketua PBHI yang juga pendiri Imparsial Hendardi dan sosiolog Thamrin Amal Tomagola.

Abu Bakar Riri dari Institut Titian Perdamaian menuturkan, dirinya mendengar kabar wafatnya Munir setelah ditelepon pengacara Todung Mulya Lubis.

“Munir meninggal dalam perjalanan menuju Belanda di dalam pesawat. Sehingga rekan-rekannya datang ke Imparsial. Kami semua sedih dan merasa kehilangan,” katanya dengan sendu. (sss)