Perkembangan Terakhir Hasil Autopsi Munir

Perkembangan Terakhir Hasil Autopsi Munir

 

Menyangkut perkembangan terakhir hasil autopsi terhadap jenazah aktivis hak asasi manusia Munir, maka dengan ini kami menyampaikan beberapa perkembangan dan sejumlah tuntutan sebagai berikut:
Kami menyesalkan bahwa informasi terakhir mengenai auptopsi Munir tidak di peroleh langsung oleh pihak keluarga namun di peroleh dari pers Internasional yang memperoleh informasi hasil autopsy tersebut dari Dirjen Amerika dan Eropa Barat Deplu RI Drs. Arizal Effendi.
Didasarkan pada keinginan untuk mendapatkan hasil otentik terhadap dokumen hasil autopsi Munir, maka pada hari ini, pihak keluarga yang di wakili oleh Suciwati, berinisiatif untuk menemui pihak POLRI yang diwakili oleh Kabareskrim Drs. Suyitno Landung. Akan tetapi dokumen yang di maksud masih di tahan pihak POLRI dengan alasan kepentingan penyidik.
Namun demikian, beberapa hal yang menyangkut hasil autopsi telah di sampaikan oleh POLRI dengan perincian sebagai berikut:
Pertama, berdasarkan dokumen yang di perlihat pihak kepolisian kepada keluarga, di ketahui hasil analisis tekikologi yang menemukan ada nya kandungan arsenic di atas tingkat kewajaran dan mematikan.
Kedua, pihak POLRI juga menyatakan bahwa mereka tengah berupaya untuk secara sepihak melaksanakan penyelidikan dan penyidikan tingkat lanjut.
Kami mendukung pengusutan tuntas atas indikasi awal mengenai kematian Munir, namun demikian hal nya dengan mempertimbangkan perkembangan terakhir, kami juga menuntut hal-hal sebagai berikut:

 

 

  1. Pemerintah harus segera menyerahkan hasil autopsy lengkap kepada pihak yang paling berhak, yaitu keluarga Munir. Tata karma diplomatik internsional TIDAK BOLEH menghilangkan hak tersebut.
  2. Dilakukan suatu investigasi menyeluruh dan terpercaya dengan melibatkan pihak-pihak masyarakat sipil serta KOMNAS HAM.
  3. pemerintah harus memberikan jaminan perlindungan terhadap Tim investigasi tersebut serta memberi akses informasi untuk kepentingan pengusutan.
  4.  

Jakarta, 12 November 2004,

Tertanda

Suciwati (Istri)
T. Mulya Lubis
Rachland Nashidik
Usman Hamid.