SIARAN PERS BERSAMA

PERINGATAN!!! UNTUK MASYARAKAT POSO

Kami dari sejumlah lembaga swadaya masyarakatsekali
lagi merasa resah dengan ketidak tegasan Pemerintah dalam penanganan
terror dan kekerasan di Poso dan sekitarnya. Hal ini bisa dilihat
dari masih terjadinya kekerasan di Toini (22/3/2006). Peristiwa ini
merupakan kekerasan yang ke 8 sepanjang tahun 2006.

Tabel 1: Peristiwa
Tindak

Kekerasan dan Teror diSulawesi Tengah, Januari â€
22 Maret 2006

Sumber: PBHI, Maret2006

Indikasi lainnya adalah temuan sejumlah bom
olehmasyarakat. Bom-bom tersebut bukan ditemukan oleh aparat keamanan
yang terus diperbanyak di Poso (Sulteng). Hal ini juga membuktikan
bahwa masyarakat ternyata sangat kooperatif dan juga terus bergerak
dalam mengupayakan pengamanan di Poso.

Kami mengkhawatirkan bahwa kekerasan demikekerasan
yang terjadi di

Poso memang sengaja dibiarkan serta dipelihara.
Padaakhirnya akan

menyita energi perdamaian antar masyarakat di Poso.

Kami justru menyayangkan kebijakan yang
diambilPemerintah dengan rencana segera melakukan eksekusi mati
terhadap Tibo Cs. Jelas bahwa rencana ini oleh pemerintah dianggap
sebagai kebijakan pamungkas penghentian kekerasan di Poso. Padahal
mengeksekusi Tibo adalah upaya penghilangan keterangan mengenai
dalang kekerasan di Poso selama beberapa tahun terakhir sekaligus
juga bisa menjadi pemicu konflik.

Oleh karenanya kami menyerukan kepada masyarakat
Poso secara khusus dan Sulteng secara umumnya agar waspada terhadap
skema upaya memuncakkan amarah masyarakat. Hal ini bisa dilihat dari
terus terjadinya kekerasan, ketidak-mauan pemerintah (aparat
keamanan) menangkap dalang rangkaian pengeboman, penembakan dan
kekerasan lainnya.

Jakarta, 23 Maret 2006

KontraS, PBHI, JRK, Praxis, HRWG, ICW,
IMPARSIAL,KALYANAMITRA, LBH APIK, WALHI, Kolompok Kerja Untuk
Perdamaian Poso, FPPI,LPSHAM Sulteng, Adhoc KontraS Sulawesi,
Himpunan Pemuda Al-Khaairat Poso, Crisis Center GKST, SKP-HAM
Sulteng, Forum Belajar Bersama Prakarsa Rakyat.