SBY Didesak Bentuk Penyelidik Independen Senjata Koesmayadi

Penemuan senjata di kediaman Waaslog KSAD Alm Brigjen TNI Koesmayadi menunjukkan lemahnya pengawasan pengadaan senjata di tubuh TNI. Namun pengungkapan kasus ini dapat terganjal sentimen korps dan politisasi isu.

"Kami mendesak Presiden SBY membentuk tim penyelidik independen (TPI)," ujar Kepala Devisi Reformasi Institusi Kontras Haris Azhar saat jumpa pers di kantor Kontras, Jl Borobudur 14, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/7/2006).

Kontras mencatat ada 15 kasus serupa sebelum kasus Koesmayadi. Kontras melihat sangat terbuka keterlibatan aparat TNI/Polri dengan penjualan senjata dan brokernya.

"Ini tidak lepas dari watak korup para perwira yang punya kewenangan pengadaaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang merupakan lahan basah," imbuhnya.

Kontras meminta agar TPI diberi wewenang memeriksa instansi militer dan rumah para perwira. Anggota TPI dan para saksi juga harus diberikan perlindungan keamanan.

"Kita mendesak Komisi I DPR meminta penjelasan Dephan, TNI dan Polri mengenai pengadaan senjata api di tubuh TNI-Polri," tegasnya.

Sementara Kepala Biro Litbang Kontras Edwin Partogi meyakini Koesmayadi tidak bekerja sendiri, besar kemungkinan tindakannya diketahui oleh atasan dan dia berhubungan dengan broker. "Jaringan ini sebenarnya bisa dilacak," tegasnya.