DUNIA INTERNASIONAL KHAWATIRKAN NASIB KASUS MUNIR

DUNIA INTERNASIONAL KHAWATIRKAN NASIB KASUS MUNIR

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) menyampaikan, istri mendiang Munir Suciwati dan Usman Hamid telah mengadakan perjalanan ke Amerika Serikat atas undangan Human Rights First (Lawyers Committee for Human Rights) untuk bertemu Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Pemerintah AS, Kongres dan Senat AS serta berbagai kalangan di AS (14-20 Oktober 2006).

Keberhasilan lobi kami terutama ditandai dengan uluran tangan dari Special Rapporteur PBB untuk Extra Judicial Executions.

Dari perjalanan itu, ada beberapa hal penting yang diperoleh:

1.
Dunia intemasional kembali mendukung Indonesia untuk segera menuntaskan kasus Munir. Mereka khawatir akan nasib penuntasan kasus Munir.
 
2.
Kesediaan Special Rapporteur PBB untuk Extra Judicial Executions Profesor Philips Alston di New York, (20/10) setelah ia untuk dilibatkan dalam investigasi kasus Munir, termasuk berkunjung ke Indonesia. Hal ini akan diawali dengan menyurati pemerintah RI untuk segera melakukan tindakan efektif da1am menuntaskan kasus Munir.
 
3.
Penerimaan penghargaan HAM untuk Alm. Munir dan Suciwati oleh organisasi HAM AS (Human Rights First) di New York, 16 Oktober 2006.
 
4.
Kesediaan para anggota Kongres dan Senator AS untuk kembali menyurati pemerintah RI mengenai pentingnya penuntasan kasus Munir bagi kedua negara. Surat ini akan dikirim sebelum akhir tahun.
 
5.
Kesediaan Pemerintah AS yang ditegaskan oleh Acting Secretary of State AS Scott Marciel untuk mendesak Pemerintah RI mengusut kasus Munir sampai tuntas.
 
6.
Pembahasan kasus Munir oleh parlemen Belanda, pada 17 Oktober 2006. Pemerintah Belanda juga bersedia untuk bekerjasama membantu penyelesaian kasus Munir.

 

Demikian pemyataan ini disampaikan.

Jakarta, 28 Oktober 2006

 

Suciwati
Usman Hamid
Rafendi Djamin
Asmara Nababan
Rusdi Marpaung
John Muhammad


Lampiran :