Kontras Minta Presiden Segera Ganti Kepala BIN

[JAKARTA] Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) meminta Presiden Susilo Bambang Yu- dhoyono segera mengganti Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Syamsir Siregar. Langkah ini diperlukan dalam upaya memperbaiki citra dan kiprah BIN yang rendah dan semakin merosot. Demikian disampaikan Koordinator Kontras, Usman Hamid di Jakarta, Kamis (11/1).

Dikatakan, kepemimpinan Syamsir gagal membangun BIN yang profesional. Bahkan menyeret BIN ke dalam wilayah yang bukan kompetensinya. Lebih jauh lagi, paradigma BIN terhadap demokrasi dan hak asasi manusia (HAM) tidak berubah. BIN adalah institusi sipil, tidak boleh mencampuri urusan sosial-politik.

BIN juga merupakan institusi yang tidak otonom, tapi harus bertanggung jawab terhadap otoritas sipil, dalam hal ini Presiden, dan BIN tidak boleh kebal hukum.

Oleh karena itu, katanya, jabatan Kepala BIN harus diduduki oleh orang yang tidak hanya paham kerja intelijen, namun juga paham akan demokrasi dan HAM. Kompetensi dan integritas semacam itu diharapkan mampu memperbaiki citra dan kiprah BIN, sehingga warga tak perlu merasa was-was atas kiprah BIN sebagai badan intelijen. [E-8]