M-16 di Poso dari Luar Negeri, Bukan Milik TNI

Laporan: Zul Sikumbang

Jakarta, Rakyat Merdeka. TNI membantah, senjata-senjata yang digunakan warga Poso, dalam baku tembak dengan aparat Kepolisian beberapa waktu lalu, milik TNI.

Panglima TNI Marsekal Djoko Suyanto di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur hari ini (Rabu,24/1) mengatakan, harus ada perbedaan senjata yang dipegang oleh personil TNI, dengan senjata yang dipegang oleh masyarakat.

“Memang senjata kita berjenis M-16, tapi yang dinamakan senjata organik, harus terdaftar dalam invetarisir persenjataan kita,” kata Panglima TNI.

Panglima juga menyebutkan, bantahan itu juga berkaitan dengan sinyalemen Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) yang menyatakan, senjata yang di gunakan warga Poso merupakan senjata oraganik milik TNI. Djoko Suyanto meminta Kontras untuk membuktikan, bahwa senjata itu milik TNI. Dengan demikian, senjata-senjata itu harus dicocokan dengan yang milik TNI.

“Kalau itu benar, itu punya kita, kalau tidak bisa saja dari mana-mana,” tambah Djoko.

Lebih lanjut Panglima TNI mengungkapkan, senjata M-16 yang ada di Poso (pada warga, red), bisa beli bisa di Vietnam, Filipina dan Thailand. Senjata buatan Amerika Serikat itu, bisa dibeli seharga enam juta rupiah per senapan.

Djoko Suyanto juga membenarkan pernyataan Polri, bahwa senjata-senjata itu sampai ke warga di Poso, melalui Sulawesi Utara dari Filipina dan Vietnam.

“Daerah itu berdekatan, pake dayung saja sudah sampai,” tegas Panglima TNI. atm