Usut Kasus Munir, Polisi Bentuk Tim Baru

JAKARTA — Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia membentuk tim baru untuk mengusut kasus pembunuhan aktivis hak asasi manusia, Munir. Tim ini bekerja untuk membuat bahan peninjauan kembali yang akan diajukan oleh Kejaksaan Agung. "Saya yang memimpin langsung," kata Kepala Badan Reserse Kriminal Komisaris Jenderal Bambang Hendarso Dahuri kemarin di kantornya.

Menurut Bambang, pembentukan tim ini merupakan tindak lanjut pekerjaan tim sebelumnya yang telah meminta bantuan Biro Penyelidik Federal (Federal Bureau of Investigation/FBI). Pada November lalu, tim sebelumnya telah datang ke Amerika Serikat, Belanda, dan Prancis untuk keperluan penyidikan kembali kasus itu.

Kepala Polri Jenderal Sutanto sejak Jumat lalu bersama beberapa pejabat utama Mabes Polri, termasuk Kepala Badan Intelijen dan Keamanan Inspektur Jenderal Saleh Saaf, berada di Amerika Serikat. Tujuan Sutanto ke Amerika Serikat itu untuk menjemput hasil yang diminta tim sebelumnya kepada polisi Federal. Hasilnya? "Positif, positif," kata Bambang.

Sayang, Bambang menolak membeberkan hasil itu. "Pokoknya kami berbuat. Kami sedang bekerja keras," kata Bambang.

Kepala Badan Intelijen Negara Syamsir Siregar pada Desember lalu mengakui polisi telah memiliki bukti isi percakapan melalui telepon seluler milik Pollycarpus dan seorang pejabat BIN. yophiandi