FBI Bantu Pemeriksaan Organ Tubuh Munir

FBI Bantu Pemeriksaan Organ Tubuh Munir

WASHINGTON, KAMIS- Biro Investigasi Federal (FBI) Amerika Serikat memberikan bantuan teknis kepada Indonesia dalam upaya mengungkap kematian aktivis HAM, Munir, antara lain di bidang teknologi informasi serta bidang forensik untuk memeriksa organ tubuh Munir, demikian diungkapkan Kapolri Jenderal Sutanto. "Ini kerjasama bidang teknis, bukan kerjasama di bidang penyidikan. Bantuan teknis ini misalnya IT (information technology), forensik, untuk mengungkap komunikasi dan juga membantu memeriksa organ tubuh Munir," kata Sutanto usai dirinya berbicara pada forum Masyarakat AS-Indonesia (Usindo) di Washington DC, Kamis (25/1).

Kerjasama dengan pihak AS diharapkan Sutanto dapat membantu Polri mencapai kemajuan berarti dalam upaya mengungkap misteri kematian Munir. "Selama ini kita sedang berupaya untuk bisa sampai ke sana. Bukan hanya ’novum’ tapi juga kita mengharapkan kemajuan berarti,"  katanya ketika ditanya apakah sudah ada ’novum’ atau bukti baru menyangkut Munir.

Sutanto berada di Washington DC selama lima hari, 21 hingga 25 Januari, dan bertemu dengan berbagai lembaga pemerintahan di AS dalam rangka meningkatkan kerjasama dengan Polri, termasuk soal narkotika, perdagangan manusia, penangan korupsi dan kontra-terorisme.

Anggota rombongan Polri  ke AS yang dipimpin Sutanto itu antara lain terdiri dari Kabaintelkam Irjen Pol Saleh Saab, Wakabareskrim Irjen Pol Gories Mere, Direktur I/Kamtranas Bareskrim Brigjen Pol Surya Darma dan Dir IV/Narkoba&WCC Bareskrim Brigjen Pol Indradi Thanos. Selama kunjungannya di Washington DC, Sutanto antara lain bertemu dengan Direktur FBI Robert S Mueller, Direktur CIA (Central Intelligence Agency) Michael V Hayden, dan Kepala DEA (Drugs Enforcement Administration) Karen Tandy.

Munir ditemukan tewas di atas pesawat Garuda nomor penerbangan GA 974, Senin, 7 September 2004 yang terbang dari Jakarta menuju Amsterdam. Hasil otopsi ahli forensik Belanda pada 13 Oktober 2004 menyebutkan, Munir meninggal karena dalam lambungnya terdapat racun arsenik dalam jumlah besar.

Sumber: Antara