Kasus Diaz Bisa untuk Ungkap Bisnis ‘Persewaan’ TNI


Nurul Hidayati – detikcom
Jakarta
– Ori Rahman melihat, ada isu besar yang harus dikuak menyusul munculnya kisah misterius kalung Diaz Berlean di Deli Serdang, Sumut, yaitu bisnis TNI.

"Saya sudah lama menunggu bagaimana agar bisnis TNI ini dibongkar. Saya kira momen (misteri kalung Diaz) ini momen yang tepat untuk mereformasi TNI seperti bisnis persewaan peralatan TNI. Itu kan barang-barang milik negara," kata aktivis LSM Kontras ini pada detikcom, Kamis (22/3/2007).

Ori adalah anak Burhan Piliang, salah satu penumpang helikopter Bolco milik TNI AD yang jatuh pada 1994. Pada 1996, heli bersama 5 orang di dalamnya ditemukan di Sibayak, Sumut.

Kelima orang itu adalah pilot dan kopilot dari TNI AD, Temi dari IKJ, Burhan dan Diaz Barlean. Kelimanya lalu dikebumikan.

Pada 21 Maret 2007, dua warga Deli Serdang menemukan puing helikopter, tulang manusia dan kalung besi bertuliskan "Diaz Barlean, Badai Rimba 1984".

Ori menuturkan, ayahnya menyewa heli itu dari TNI AD untuk melakukan syuting film dokumenter. Burhan menjadi sutradara. "Saya tak tahu film apa tepatnya, kira-kira tentang PLN," kata pria kelahiran 1971 ini.

Ketika heli mengalami kecelakaan, proses pencarian korban sangatlah lama. Penyebabnya, kata Ori, TNI AD menyangkal menyewakan helikopter tersebut.(nrl/aba)