KINERJA POLRI CERMIN KERAGU-RAGUAN SBY

KINERJA POLRI CERMIN KERAGU-RAGUAN SBY

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (KASUM) menyesalkan wacana informasi yang dilemparkan oleh Kapolri. Informasi ini bukan sebuah pengumuman, melainkan sekadar sebuah pernyataan yang terlalu singkat. Oleh karena itu, KASUM mendesak Kapolri memberi penjelasan lebih resmi mengenai tiga hal :

Pertama, apa Sesungguhnya kemajuan yang dicapai oleh Polri. Mulai dari pengusutan locus delicti, tempus delicti serta individu yang terlibat. Kedua, dasar yang digunakan untuk menetapkan tersangka dengan dua inisial nama yang disebut Kapolri. Apakah dua nama ini terlibat dalam pembunuhan Munir, atau pemalsuan surat. Terlebih, dua tersangka baru ini merupakan nama yang sejak lama ditemukan oleh TPF Kasus Munir

Seperti diketahui bersama, berita mengenai penetapan Indra Setiawan, mantan Dirut PT Garuda dan Ramelgia Anwar, mantan Vice President Corporate Security PT Garuda merupakan interpretasi publik atas komentar Kapolri yang menyebutkan inisial “IS” (terdengar juga inisial YS) dan “R”. Pemyataan yang tidak tegas ini menunjukan upaya pengungkapan tersangka baru yang terkesan ragu-ragu dan mencari aman.

Kami menduga ada ketidakberesan pengusutan kasus Munir oleh Polri. Sebab perkembangan yang kini disampaikan jauh dari standar minimum penyidikan untuk jangka waktu lebih dari 2 tahun. Padalah Polri sering menggunakan cara-cara pengumuman kemajuan penyidikan lewat cara-cara yang profesional, layar proyektor, penjelasan tertulis, hiugga menyediakan foto dan barang bukti. Pada kasus Munir, Polri malah tidak melakukan itu.

KASUM mempertanyakan sikap Presiden SBY. Apakah penemuan baru ini menandai sikap dan keseriusan Presiden atau sebaliknya? KASUM meminta agar Polri mengumumkan perkembangan pengungkapan kasus ini secara lebih signifikan dan jelas.

 

Jakarta, 11 April 2007
Komite Aksi Solidaritas untuk Munir