Pelanggaran HAM: Pertemuan Utusan Khusus PBB Tertutup

Jakarta, Kompas – Utusan Khusus Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pembela Hak Asasi Manusia, Hina Jilani, akan mengadakan pertemuan tertutup dengan Komite Solidaritas untuk Munir. Pertemuan akan berlangsung pada hari Rabu (6/6) dan dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan penyidikan kasus pembunuhan Munir. Komite Solidaritas untuk Munir diwakili Usman Hamid dan Suciwati, istri Munir.

"Pertemuan tertutup atas permintaan Jilani. Mungkin karena dia butuh data yang lebih detail tentang kasus Munir, untuk melengkapi data yang didapat dari pemerintah," kata Usman, Senin (4/6) di Jakarta. Jilani berada di Indonesia pada 6-14 Juni 2007.

Dalam pertemuan yang akan berlangsung satu hingga dua jam dan baru pertama kali dilakukan langsung dengan utusan khusus Sekjen PBB itu, Usman berniat menjelaskan berbagai hal tentang kasus Munir. Misalnya, mengapa kasus itu tidak kunjung selesai, bagaimana kinerja penegak hukum, kerja sama dengan Badan Intelijen Negara (BIN) dan DPR.

Pada 7 Juni 2007, Jilani akan mendengarkan pengalaman kekerasan terhadap pembela HAM yang dilakukan kelompok fundamentalis bersenjata, kekerasan pada masa konflik dan sesudah konflik, serta kekerasan yang dialami pembela HAM saat mengungkap kasus korupsi dan penyalahgunaan kekerasan.

Dalam acara yang berlangsung terbuka itu, Jilani juga akan mendengarkan pembunuhan, penyiksaan, dan penghilangan paksa terhadap pembela HAM, serta kekerasan yang dialami pembela HAM yang bekerja bagi kelompok rentan diskriminasi dan kekerasan. Setelah itu, dia ke Aceh dan kemungkinan ke Papua.

Koordinator Human Right Working Group Rafendi Djamin mengakui, hasil kunjungan Jilani dilaporkan dalam sidang Dewan HAM PBB di Geneva, Swiss, April 2008. Apa pun laporannya akan ditanggapi Dewan HAM. (NWO)