Berlanjutnya Ancaman terhadap Ketua Komnas HAM Papua

Kami menyesalkan tidak adanya perhatian serius dari Pemerintah Papua, Kepolisian dan Komnas HAM untuk memberikan perlindungan terhadap aktivis di Papua. Ketua Komnas Perwakilan di Papua Albert Rumbekwan masih mendapatkan intimidasi lewat sms, diikuti orang tidak dikenal hingga ke tempat tinggal.

Berdasarkan laporan, kami menilai ancaman ini telah menyerang pribadi, menghina secara rasial, dan mengancam dengan pembunuhan terhadap Albert. Rumah yang bersangkutan juga didatangi  oleh orang-orang tidak dikenal sejak 11 Juni-18 Juli 2007. Selengkapnya, informasi mengenai ancaman dapat dilihat pada lampiran.

Sebelumnya, Albert Rumbekwan mengalami ancaman setelah bertemu dengan Hina Jilani, Wakil Khusus Sekjen PBB untuk Perlindungan Pembela HAM. Hina Jilani sendiri telah bertemu dengan jajaran Muspida, kepolisian dan militer di Papua. Saat itu jajaran pemerintah Papua menjamin perlindungan hukum untuk kerja-kerja kemanusiaan.

Kami telah melaporkan peristiwa ini kepada pihak Kepolisian & Komnas HAM. Aparat Polda Papua sempat melakukan pengawalan kepada korban, namun ancaman tetap berlangsung. Dalam hal ini, kami meminta agar Kepolisian melakukan pengusutan serta membawa pelaku intimidasi ke dalam proses hukum.

Secara khusus, kami juga telah melaporkan kepada Komnas HAM yakni melalui laporan kepada Komisioner Komnas HAM Samsudin, hingga Ketua Komnas HAM Abdul Hakim Garuda N. Tapi hingga saat ini, belum ada perhatian yang serius.

Kami menilai berlanjutnya ancaman ini merupakan akibat tidak langsung dari lambatnya negara memajukan kondisi HAM di Papua, khususnya dalam menindaklanjuti berbagai data dan laporan pelanggaran HAM di Papua.

Kami mendesak pemerintah untuk memperhatikan hal ini secara serius, dengan mewujudkan komitmennya lewat perlindungan kepada pihak-pihak yang melakukan kerja-kerja kemanusiaan.

Jakarta, 19 Juli 2007

Septer Manufandu (FOKER LSM PAPUA)
Deny Yomaki (ELSHAM PAPUA)
Yusman Conoras (POKJA PAPUA)
Asmara Nababan (DEMOS)
Usman Hamid (KONTRAS