Saksi Baru Perkuat Novum PK Kasus Munir

Rafiqa Qurrata A – detikcom

Jakarta – Ada sejumlah saksi-saksi baru yang memperkuat pengajuan peninjauan kembali (PK) kasus pembunuhan Munir. Saksi-saksi itu memperkuat fakta konspirasi pembunuhan aktivis HAM itu.

Hal tersebut disampaikan Sekretaris Umum Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) Usman Hamid usai mendampingi janda Munir, Suciwati, bertemu dengan Jaksa Agung Hendarman Supandji, di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung), Jl Sultan Hasanuddin, Jakarta, Jumat (3/8/2007).

"Setidaknya ada 4-5 orang. Itu untuk yang lama. Belum lagi untuk fakta yang menunjuk ke arah konspirasi. Jadi cukup kuat," kata Usman.

Dalam pertemuan itu, lanjut Usman, Hendarman juga mengungkapkan sejumlah bukti baru (novum). Novum itu antara lain saksi yang melihat mantan terpidana kasus pembunuhan Munir membawa gelas minuman untuk Munir.

"Semua disebutkan oleh Pak Hendarman Supandji. Baik itu dari saksi yang melihat tersangka, atau mantan terpidana kasus pembunuhan munir, membawa gelas minuman untuk Munir. Maupun keterangan lain yang berasal dari lingkungan Garuda yang mengindikasikan konspirasi," ujar Usman.

Bahwa apa yang dilakukan pihak Garuda Indonesia, lanjut Usman, bukan semata-mata inisiatif sendiri. Tapi atas permintaan dari lingkungan di luar Garuda.

Hal-hal itulah, lanjutnya, yang menjadi novum PK kasus Munir. Pihaknya merasa novum ini cukup meyakinkan untuk dibuktikan dalam majelis PK yang berlangsung pekan depan.

"Dalam sidang PK yang akan kita saksikan bersama pada 9 Agustus nanti, dari novum, dapat diketahui siapa-siapa yang terlibat dalam konspirasi ini. Dan tentu setelah PK ini selesai, tahap selanjutnya adalah mengejar atau menuntut nama-nama baru, baik itu dari kalangan Garuda maupun dari Badan Intelijen Negara (BIN)," ujar eksponen gerakan mahasiswa 1998 ini.

Novumnya termasuk rekaman pembicaraan mantan tersangka pembunuh Munir, Pollycarpus Budihari Priyanto dengan BIN? tanya wartawan.

"Ada yang lebih baru, semuanya disebutkan Pak Hendarman. Pak Hendarman tidak nutup-nutupi semua, tapi malah menjelaskan secara langsung yang menjadi novum. Hanya memang tidak semua hal bisa disampaikan. Pak Hendarman berharap setelah majelis PK dibuka, baru bisa diketahui publik secara keseluruhan, termasuk nama-nama barunya," tandas pria berkacamata ini. (nwk/sss)