Mawar Munir Ditolak Petugas BIN

Anwar Khumaini – detikcom

Jakarta – Seikat mawar merah dan karangan bunga sebagai simbol 3 tahun tewasnya Munir diserahkan ke petugas yang berjaga-jaga di depan kantor BIN. Namun tak satu pun mau menerima.

"Terima bunga saja tak mau, apalagi mengusut kasus pembunuhan Munir," ketus koordinator aksi dengan nada sewot di depan kantor BIN, Jl Pejaten, Jakarta, Jumat (7/9/2007).

Turut serta 1.000-an orang yang tergabung dalam Aliansi Solidaritas untuk Munir dan Demokrasi (Asumsi).

Sementara Koordinator Kontras dalam orasinya menyatakan pihaknya datang bukan untuk menyerang BIN. Tapi untuk meminta orang-orang yang berbuat keji dan antikemanusiaan segera diseret ke pengadilan.

Aksi menyebabkan jalanan dua arah macet total. Ratusan warga setempat turut menyaksikan demo. Bahkan mereka ikut semangat meneriakkan "Hidup Munir!" Padahal mereka terhalang pagar besi tinggi antara pemukiman warga dan rel kereta dengan jalan raya dan kantor BIN.

Penjagaan ketat dilakukan polisi, sedangkan di dalam kantor BIN ada petugas keamanan berseragam hijau lumut membawa pentungan. Massa bergerak meninggalkan kantor BIN menuju Istana Merdeka, Jl Medan Merdeka Utara, pukul 15.00 WIB. (sss/ana)