Protes Bogem Mahasiswa Atma Jaya, Wartawan Usung ‘Stop Kekerasan’

Ramadhian Fadillah – detikcom

Jakarta – Sekitar 30 wartawan turun ke jalan memprotes aksi pemukulan wartawan oleh mahasiswa Unika Atma Jaya saat meliput kasus kematian Joshua Putra Maulia (18) yang jatuh dari lantai 12 kampusnya.

Kelakukan mahasiwa yang anarkis pun digambarkan mirip kelakukan oknum IPDN yang kerap melakukan aksi kekerasan.

Aksi diikuti wartawan yang tergabung dalam Poros Wartawan Jakarta dan Kontras digelar di kampus Unika Atma Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Jumat (23/11/2007).

Sejumlah poster dengan kertas karton putih diusung, antara lain bertuliskan "Bebaskan kampus dari premanisme", "Universitas Atma Jaya atau IPDN?" dan "Atma Jaya = IPDN, bubarkan!".

Aksi juga diisi oleh orasi-orasi yang memrotes aksi pemukulan terhadap wartawan detikcom, Andi Saputra, pada Kamis 22 November 2007.

"Hentikan kekerasan terhadap wartawan," teriak para wartawan berulang kali.
Aksi itu sempat memanas. Mahasiwa yang berada di dalam kampusnya sempat memancing kemarahan wartawan dengan mengacungkan jari tengahnya. Bahkan ada mahasiswa yang mengendarai motor dengan memainkan gas.Aksi dorong mendorong antara mahasiwa dan wartawan tidak terhidarkan. Situasi mencair saat Koordinator Kontras Usman Hamid melerainya. 4 Perwakilan wartawan, yakni Lala dari Trijaya FM, Parni dari Elshinta, Markus dari Media Indonesia, dan M Rizal Maslan dari detikcom diterima oleh Koordinator Marketing dan Public Relations Atma Jaya, Putu Ayu Aristyadewi.

"Saya berjanji akan bekerjasama dengan wartawan untuk menyelesaikan kasus ini. Atma Jaya akan kooperatif dalam mencari pelaku pemukulan terhadap wartawan," janji Aristyadewi.Sementara Koordinator Kontras Usman Hamid juga mengecam kelakuan anarkis mahasiswa. "Kami minta polisi terus mengusut kejadian ini," katanya.
(aan/sss)