OPINI: Wajib Militer

Keberadaan Rancangan Undang-Undang (RUU) Komponen Cadangan bukan barang baru lagi. Sejak era Departemen Pertahanan pimpinan Matori Abdul Djalil, RUU ini sudah pernah digulirkan. Saat ini usul Departemen Pertahanan untuk membuat RUU Komponen Cadangan alias wajib militer (wamil) telah mulai diberlakukan di negara kita.

Namun, berbagai pihak menentang RUU Wajib Militer, termasuk Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Usman Hamid. Usman Hamid mengatakan, jika ada warga negara yang menolak ikut membela negara, dia harus dilindungi.

Kalau ada yang menolak karena tak mau angkat senjata, harus kita pertanyakan jiwa nasionalismenya. Di mana letak kebanggaan dan cintanya kepada bangsa dan negara ini? Bukannya berlindung dengan alasan melanggar hak asasi manusia sebagai senjata andalan untuk menolak wamil tersebut. Di Amerika sendiri sebagai tempat lahirnya hak asasi manusia, wajib militer justru diberlakukan. Dan tidak pernah kita dengar warga masyarakat mengajukan komplain kepada pemerintahnya.

Yang paling kita sesalkan dan mengejutkan adalah adanya penolakan dari kalangan Dewan Perwakilan Rakyat, yang merupakan wakil rakyat. Sebagai wakil rakyat, mereka tidak pantas menjadi provokator untuk menolak kehadiran wajib militer dengan alasan membebani anggaran pendapatan dan belanja negara. Jika anggota DPR mempermasalahkan masalah dana yang menjadi kendala dalam pelaksanaan wajib militer, kenapa anggota DPR yang bergelimang dengan sejumlah fasilitas negara yang serba wah plus gaji puluhan jutaan rupiah per bulan tidak pernah diutak-atik? Padahal konsep RUU Komponen Cadangan yang diajukan oleh Departemen Pertahanan itu baru imbauan. Dengan demikian, secara otomatis tidak akan membebani APBN.

Dengan demikian, semua pihak yang menolak RUU tersebut hendaknya jangan terlalu apriori terlebih dulu. Sebab, bila ini yang terjadi, kapan negara kita akan maju? Apalagi negara tetangga dan beberapa negara maju lainnya sudah lebih dulu menerapkan UU Komponen Cadangan bagi negaranya dan hasilnya dapat mereka menikmati.

Dimas Pratama
Perumahan Puri Nirwana
Cibinong