Pemberitaan Soeharto Tidak Berimbang

JAKARTA, SELASA-Sejumlah lembaga swadaya masyarakat atau LSM menilai, pemberitaan media massa dalam kasus mantan Presiden Soeharto tidak berimbang. Keadaan ini, dikhawatirkan dapat mengancam pencarian keadilan dalam kasus yang terkait mantan Presiden Soeharto.

"Meski tidak semuanya, sejumlah media telah  terbawa arus sikap pemerintah, sehingga terkesan memberi keistimewaan yang  berlebihan pada Soeharto," kata koordinator Kontras Usman Hamid, Selasa (29/1) di Jakarta.

Saat memberitakan  Soeharto, lanjut Usman, media sebaiknya selalu mengingat statusnya sebagai tergugat dalam kasus dugaan penyalahgunaan dana yayasan serta perlakukan pemerintah Orde Baru terhadap mantan Presiden Soekarno. " Juga harus diingat, banyak orang yang sengsara, bahkan meninggal akibat pelanggaran HAM yang terjadi di Orde Baru," tambah Usman.

Menurut Usman, ada kesan bahwa informasi sejumlah media belakangan ini  berusaha membuat  publik melupakan korban politik rejim  Soeharto dan  menihilkan moralitas politik reformasi.

"Padahal, keadilan hukum harus terus berjalan dan media punya tanggung jawab sosial untuk  memberi keseimbangan  berita secara objektif dalam rangka memberi pendidikan publik menuju perubahan," ujar Usman. 

Marcellus Hernowo