Polisi Diminta Independen dalam Kasus Atu Lintang

JAKARTA- Pembiaran aparat terhadap penyerangan dan pembakaran di Atu Lintang, Aceh Tengah, dikhawatirkan akan memperlebar konflik dan mengancam perdamaian di Aceh Tengah dan di tanah Aceh umumnya. Oleh karena itu, lewat pemantauan aktivis LSM di Aceh, Koordinator Kontras Usman Hamid menyatakan keprihatinannya atas kejadian tersebut.

“Itu dilakukan oleh milisi atau preman, kita tak tahu. Begitu pun dengan motifnya, apakah karena penguasaan lahan terminal atau memang ingin mengganggu stabilitas perdamaian. Yang penting harus ada upaya dari Kepolisian, pemerintah Aceh, dan Komnas HAM, agar tabir di balik kejadian itu dapat terbuka dengan jelas,” ujar Usman kepada SH, Selasa (4/3).

Usman mengharapkan polisi bisa bersikap independen dan profesional dengan mengedepankan kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara demi terjaminnya keamanan dalam negeri di Indonesia. Menurutnya, konflik yang tak terkelola secara dialog bisa melebar menjadi disintegrasi. Usman mengharapkan pihak KPA juga pihak yang merasa dirugikan untuk dapat menahan emosinya demi kepentingan kelanggengan perdamaian di Aceh. “Seluruh pihak agar tetap fokus mempertahankan perdamaian di wilayah Aceh di atas kepentingan politik dan ekonomi golongannya,” imbau Usman. (srs)