Usul Munir Dapat Penghargaan Negara

Peringatan 10 Tahun Kontras
JAKARTA – Ketua Mahkamah Konstitusi Jimly Asshiddiqie mengusulkan agar pemerintah memikirkan penghargaan untuk aktivis HAM almarhum Munir. Itu dilontarkan Jimly hingga dua kali saat berbicara dalam peringatan satu dasawarsa Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan) di Gedung Dhanapala, kompleks Departemen Keuangan, Jakarta Pusat, tadi malam.

"Saya usulkan, saya tidak menyebut (harus) pahlawan, (tapi) saya menyebut penghargaan," kata Jimly.

Munir, menurut Jimly, adalah tokoh yang punya jasa mewujudkan cita-cita konstitusi. "Walaupun dia (Munir) tidak pernah menduduki jabatan kekuasaan formal," sambungnya.

Munir memang identik dengan Kontras. Dia ikut membidani Kontras. Aktivis kelahiran Malang yang mati diracun pada September 2004 itu juga diyakini mati terkait cita-citanya menegakkan HAM.

Sebelum acara malam hari, siang kemarin para pimpinan Kontras bertemu Presiden SBY di Kantor Kepresidenan. SBY terhenyak ketika Kontras menyampaikan bahwa data-data tragedi kekerasan Mei 1998 yang berada di Kejaksaan Agung hilang. SBY pun berjanji mengecek informasi tersebut ke lembaga yang dipimpin Hendarman Supanji tersebut.

"Presiden mengatakan akan meminta jaksa agung memastikan apakah benar berkas-berkas itu hilang," ujar Koordinator Kontras Usman Hamid usai bertemu Presiden.(tom/agm/naz/fal)