Kontras: Penangkapan Muchdi Bukan Episode Akhir

JAKARTA, KAMIS – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) menyampaikan apresiasinya atas upaya pihak kepolisian melakukan penangkapan terhadap tersangka baru dalam kasus pembunuhan aktivis HAM Munir, Muchdi PR.

Namun, tertangkapnya Muchdi bukan merupakan episode akhir dari upaya membongkar konspirasi terbunuhnya Munir. Hal tersebut dikatakan Kepala Biro Sosial Politik Kontras, Edwin Partogi, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (19/6) malam.

"Penangkapan Muchdi merupakan langkah penting untuk mengungkap dalang yang lebih tinggi. Langkah selanjutnya, Polri harus concern dengan pelaku-pelaku lainnya, karena Muchdi PR tidak bergerak sendiri, ia adalah bagian dari sebuah konspirasi. Ada orang yang juga punya relevansi dengan meninggalnya Munir. Siapa yang memerintah Muchdi untuk melakukan operasi, itu juga harus diungkap. Ini bukan episode akhir, tapi awal untuk penuntutan dan persidangan," kata Edwin.

Berdasarkan informasi yang diterima Kontras dari pihak kepolisian, Muchdi dianggap sebagai orang yang menyuruh Pollycarpus, terpidana 20 tahun kasus Munir. "Meskipun, bukan pekerjaan mudah bagi polisi untuk mengungkap siapa dalang dibalik ini. Tapi tetap harus diupayakan. Polisi punya bukti-bukti dan saksi yang akan menguatkan dugaan tersebut. Tidak hanya sebatas pengakuan Muchdi, tapi bukti-bukti yang disodorkan," ujarnya.

Menurut Edwin, istri Munir, Suciwati telah mengetahui ditangkapnya mantan Deputi V Kepala Badan Intelijen Negara Bidang Penggalangan itu. Sementara itu, puluhan wartawan masih bertahan di Mabes Polri, Trunojoyo, Jakarta Selatan, untuk menunggu keterangan resmi dari pihak kepolisian.