Jakarta – Istri mendiang almarhum aktivis HAM Munir, Suciwati, bercerita dirinya pernah mengunjungi Kongres Amerika Serikat (AS). Ia mengklarifikasi lobi yang dilakukan Badan Intelijen Negara (BIN) kepada Kongres terkait pembunuhan Munir.

"Ya, saya ke Kongres AS, karena saya mau klarifikasi lobi BIN ke Kongres," kata Suciwati saat bersaksi kasus pembunuhan suaminya dengan terdakwa mantan deputi V BIN Muchdi Purwopranjono di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jl Ampera Raya, Selasa (16/9/2008).

Hal itu diungkapkan Suciwati saat dicecar pertanyaan oleh kuasa hukum Muchdi yang menengarai adanya intervensi asing dalam proses hukum kasus kematian Munir.

Menurut Suciwati, kunjungan ke Kongres AS itu merupakan kunjungan kedua kalinya ke AS. Sebelumnya dia pernah ke Human Rights First di New York untuk menerima penghargaan.

Suciwati juga mengatakan, dalam upayanya untuk meminta dukungan pengungkapan pembunuhan atas Munir ke dunia internasional, dia pergi ke Eropa sebanyak dua kali.

"Apa yang dijanjikan oleh mereka?" tanya kuasa hukum Muchdi, Luthfie Hakim.

"Yang pasti mereka mensupport saya untuk dapatkan keadilan. Bahkan ketika di Komisi Tinggi HAM, Makarim Wibisono, orang Indonesia, membuat statemen minta agar anggota PBB mendukung pengungkapan pembunuhan suami saya," kata Suciwati.

Menurut Suciwati, permintaan dukungan ke dunia internasional adalah hak tiap korban HAM sesuai yang tertera dalam UU No 39/1999 pasal 7 tentang HAM.

"Setiap orang berhak gunakan hukum nasional dan hukum internasional mengenai HAM yang disepakati oleh Republik Indonesia," pungkas ibu dua anak ini.(irw/nrl)