Dianiaya 5 Polisi, Dua Awak Truk Lapor Kontras

K. Yudha Wirakusuma – Okezone

JAKARTA – Dua awak truk melaporkan diri ke Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) atas penganiayaan yang didapatkannya dari lima orang anggota kepolisian, ketika terjadi insiden di jalan raya. Penganiayaan tersebut dilatarbelakangi, anggota kepolisian tidak terima kendaraannya disalip oleh truk.

Kedua awak truk yang bernama Ali Romli dan Royani, di Kantor Kontras, Jalan Borobudur, Menteng, Jakarta, Minggu (21/12/2008), menceritakan selain melakukan penganiayaan, kelima polisi itu juga menodongkan senjatanya pada korban.

Ali menuturkan, pada Sabtu 20 Desember lalu sekira pukul 20.00 WIB, dia dan Royani berangkat dari Jakarta menuju Sukabumi dengan mengendarai truk colt diesel bernopol B 9634 TQ warna kuning, untuk mengangkut barang-barang berupa peralatan bus. Ketika melintas di daerah Cikukulu, Cisaat, Sukabumi, korban berniat menyalip mobil Isuzu Panther hitam dengan nopol B 8146 DY. Namun dari arah berlawanan ada sebuah motor yang melaju kencang.

Untuk menghindari tabrakan dengan motor, korban membanting stir ke kiri. Namun Panther yang berada di depannya tidak memberi jalan. Sehingga truk yang dikendarai korban hampir menyerempet mobil lain.

Insiden ini membuat pengemudi Panther mengira korban hendak mencelakai kendaraannya. Sehingga mobil tersebut berusaha mendahului mobil korban, ketika bersebelahan dengan mobil korban, seorang penumpang di dalam mobil Panther membuka kaca dan melemparkan tiga botol minuman beralkohol yang membuat kaca mobil pecah. Karena tidak terima korban berusaha membalas perbuatan penumpang Panther tersebut. Kejar-kejaran pun terjadi di sepanjang daerah Cikulu tersebut.

Hingga tiba-tiba di depan SPBU Cibolang, Sukabumi, truk korban dihentikan. Merasa tidak bersalah, kedua korban turun dari mobil. Namun dari mobil Panther sebanyak tiga orang turun, kemudian langsung membentak-bentak.

"Apa-apaan kamu bawa mobil, mau mencelakai saya. Saya jawab, saya menyalip karena menghindar," tutur Ali.

Namun kata Ali, penumpang itu masih terus menyalahkannya. Kemudian salah seorang penumpang Panther yang berambut sepundak, mendorongnya hingga jatuh ke aspal. Ali mengatakan dia sempat melawan dengan memukul salah seorang di antaranya. Namun akhirnya korban dikeroyok, kemudian salah satunya mengeluarkan senjata api dan menodongkan ke arah korban seraya mengancam.

"Saya tembak kamu, saya polisi," tutur Ali menceritakan.

Setelah itu orang itu menembakkan senjata ke atas. Sementara warga yang berada di tempat itu tidak ada yang berani melerai, karena pembawa sejata mengaku anggota kepolisian dari Polda. Namun tidak disebutkan apakah merupakan anggota Polda Jawa Barat atau Polda Metro Jaya.

Para pelaku kemudian mengajak korban menyelesaikan masalah di Polsek atau Polres setempat. Pelaku juga berniat memborgol tangan korban, namun urung dilakukan. Belum sampai kantor polisi, para pelaku meminta korban meminggirkan kendaraannya, kemudian pelaku yang berambut cepak memukuli korban. Setelah itu kedua korban pun ditinggalkan. Akibat penganiayaan itu, korban menderita luka lebam di pelipis bagian kiri.
(hri)