Kontras Siap Dampingi Sopir yang Ditodong Pistol

JAKARTA, MINGGU – Ketua Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Usman Hamid menyesalkan tindakan oknum aparat yang melakukan kekerasan dan penyalahgunaan kewenangan terhadap sopir truk Ali Romli (29) yang dituduh mau mencelakai oknum tersebut.

"Jika benar oknum tersebut polisi, ini tindakan yang tidak patut. Tidak semestinya mereka memperlihatkan borgol dan menggunakan senjata api. Di tengah-tengah komitmen Mabes Polri yang ingin memberantas premanisme, masih ada aparatnya yang main hakim sendiri. Ini hal yang ironis," ujar Usman di kantor KontraS, Jakarta, Minggu (21/12).

Usman melanjutkan, dirinya akan mendampingi Ali Romli, dan kernetnya Ening Royani (-bukan Romli) (50), melaporkan hal ini kepada Propam Mabes Polri. "Semoga mereka mengambil tindakan atas kesewenangan ini, karena jika tidak akan mencederai komitmen Kapolri," ujar Usman.

Usman juga menyayangkan rendahnya respon yang diambil oleh Polsek Cibatu dan Polres Sukabumi. Menurutnya, ini bertolak belakang dengan semangat reformasi Polri yang menjunjung tinggi fungsi pelayanan, perlindungan, dan pengayoman terhadap masyarakat.

"Peristiwa ini juga mencerminkan bahwa reformasi Polri belum menyentuh hal-hal yang paling prinsipil, yaitu kultur kekerasan yang selama 32 tahun identik dengan Polri dan TNI," ujarnya.