Seratus Manusia Oranye Datangi Kedubes AS

JAKARTA — Sekitar 100 aktivis dengan memakai pakaian berwarna oranye yang menutupi sekujur tubuh mereka menyambangi Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu.

Berdasarkan pantauan ANTARA di Jakarta, Rabu, seratus manusia oranye tersebut berasal dari berbagai LSM, antara lain Kontras (Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan).

Jingga atau oranye merupakan warna seragam tahanan di kamp tahanan Teluk Guantanamo milik AS dan mereka yang ditahan di sini dibawa dari Irak dan Afghanistan.

Mereka menuntut agar pemerintahan AS di bawah kepemimpinan Presiden Barack Obama segera menghentikan tindakan penyiksaan dan penganiayaan terhadap para tahanan perang.

Para pendemo juga membawa sejumlah spanduk yang antara lain bertuliskan desakan untuk menghentikan secara tegas berbagai aktivitas tindak penyiksaan.

Selain itu, mereka juga menuntut agar negara adikuasa itu segera menutup penjara Guantanamo yang dimiliki oleh AS.

Sebelumnya, penjara Guantanamo beberapa kali menjadi sorotan media massa menyusul sejumlah pelanggaran hak asasi terhadap para tahanan di penjara dekat wilayah Kuba itu.

Orang-orang yang ditahan di penjara Guantanamo merupakan tahanan yang berasal dari perang yang telah dilakukan pemerintah AS di masa pemerintahan George W Bush antara lain di Afghanistan.

Penjara Guantanamo itu sendiri memiliki keunikan karena terletak di dekat wilayah Kuba yang merupakan negara yang tidak memiliki hubungan baik dengan Amerika Serikat.

Para pengunjuk rasa mendesak agar dalam 100 hari mendatang, Presiden Barack Obama segera menutup penjara Guantanamo.

Bila tidak, maka mereka mempertanyakan komitmen AS akan penegakan hak asasi manusia seperti yang kerap didengungkan oleh pihak negara adikuasa tersebut.

Barack Hussein Obama sendiri telah dikukuhkan sebagai Presiden AS ke-44 pada Selasa (22/1). Moto kampanyenya antara lain, "Choose Hope over Fear" (Pilih Harapan daripada Ketakutan.  – ant/ah