Kontras: Jangan Pilih Presiden Penjahat HAM

JAKARTA – Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) mengajak masyarakat untuk tidak memilih partai politik dan calon presiden yang tidak berpihak pada perjuangan hak asasi manusia (HAM).

"Jangan pilih calon presiden penjahat HAM. Tidak perlu menyebut nama karena kita semua sudah tahu orangnya. Kita harus merebut ruang politik dari penjahat HAM," ujar Dewan Pengurus Kontras Asmara Nababan dalam diskusi bertajuk ?Merebut Ruang Politik Bagi Kemajuan HAM’, di kampus Universitas Indonesia, Depok, Selasa (17/3/2009).

Kendati demikian, Asamara mengimbau masyarakat untuk tidak golput karena kesempatan untuk memilih akan dimanfaatkan penjahat HAM dalam menjalankan aksinya.

"Jangan hanya bermain di pinggir arena. Tahun 1970 saya menyerukan golput, tapi sekarang beda. Sekarang ada ruang politik yang bisa dimanfaatkan penjahat," imbuhnya.

Selain calon pemimpin, dia juga mengingatkan masyarakat untuk tidak salah pilih dalam menentukan parpol yang dipilih dalam pemilu legislatif. "Pemilu sekarang hakimnya adalah masyarakat. Jadi ayo harus ikut. Kan masih ada aktivis muda yang bisa dipilih," tegasnya.

(ded)