Pejuang HAM Serukan Golput

DEPOK,(PRLM).- Ratusan pejuang hak azasi manusia (HAM) serukan Golput dan bersepakat membentuk partai politik beranggotakan golput yang menguasai perpolitikan Indonesia pada tahun 2014 bernama Partai Korban Indonesia.

Hal tersebut tercetus dalam Kongres Pejuang HAM Nasional yang diselenggarakan beberapa lembaga swadaya masyarakat yang dipayungi Kontras (Komisi Untuk Orang hilang dan Korban Kekerasan HAM) ini diselenggarakan 17-20 Maret 2009 di Wisma Makara UI, Depok.

Kongres ini diselenggarakan bertepatan dengan Pemilu 2009. "Calon-calon presiden yang mulai diusung parpol tak ada yang berani menyentuh isu pelanggaran HAM yang terjadi sejak tahun 1965 hingga sekarang," kata Ketua Perkumpulan Kontras Zumrotin K. Susilo, Jumat (20/3).

Zumrotin mengatakan, perjuangan menuntut penyelesaian kasus pelanggaran HAM di Indonesia masih panjang. Caranya, kata Zumrotin, dengan mengumpulkan persamaan-persamaan kecil dalam persamaan yang dibentuk dalam satu jaringan.

Sedangkan Ketua Komnas HAM Ifdal Kasim menilai penuntasan ratusan kasus pelanggaran HAM masih stagnan. Lantaran reformasi yang digulirkan sejak tahun 1998 hanya membuat perubahan formal, tanpa menyentuh yang substansial.

Sosiolog UI Thamrin Amal Tamagola yang juga aktif dalam Kontras menyatakan kekuatan akar rumput (grass root) akan mampu menyodok kekuasan yang kuat jika bersatu dalam satu wadah yang solid. "Harus ada partai baru yang beranggotakan para golput dan para korban kekerasan yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia," katanya. (A-163/das)***