Jangan Pilih Politikus dan Partai Pelanggar HAM

Depok, Kompas –  Para korban, keluarga korban, serta pejuang hak asasi manusia menyerukan agar masyarakat tidak memilih caleg, partai politik, capres, dan cawapres pelanggar hak asasi manusia, melindungi pelanggar HAM, atau tidak mempunyai agenda HAM. Sebaliknya, mereka menyerukan agar masyarakat memilih caleg, parpol, serta capres dan cawapres yang berpihak kepada rakyat dan penegakan hak asasi manusia.

Selain itu, mereka juga mengajak masyarakat yang memutuskan untuk tidak menggunakan hak pilihnya untuk menjadi golput yang kritis serta aktif mengorganisasi diri dan melakukan pendidikan politik.

Pernyataan tersebut merupakan bagian dari ikrar pejuang HAM yang diserukan dalam penutupan Kongres Pejuang HAM, Jumat (20/3) di Depok, Jawa Barat.

Tidak hanya itu, mereka juga mendesak agar negara memenuhi kewajiban menuntaskan berbagai kasus pelanggaran berat HAM dan memenuhi hak-hak dasar korban. Ikrar tersebut bagi korban, keluarga korban, serta pejuang HAM lainnya didedikasikan untuk perubahan Indonesia yang lebih beradab, berperikemanusiaan, dan berkeadilan sosial.

Ikrar tersebut antara lain didasari oleh keprihatinan mereka terhadap tidak adanya kemauan dan niat politik untuk menuntaskan berbagai pelanggaran HAM berat di Indonesia. Tidak hanya itu, mereka juga prihatin terhadap ketiadaan upaya-upaya negara memberikan perlindungan atas hak-hak dasar rakyat dari empasan krisis ekonomi, kerusakan lingkungan, dan rasa aman.

Para pejuang HAM itu juga prihatin terhadap penghilangan makna pemilu yang hanya menjadi rutinitas lima tahunan dan ajang elite politik melanggengkan kekuasaan. Hadir dalam penutupan kongres itu antara lain Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim yang didampingi Wakil Ketua Komnas HAM Bidang Internal Ridha Saleh.

Di depan ratusan pejuang HAM itu, Ifdhal mengatakan, dalam situasi yang dirundung ketidakjelasan seperti saat ini, selayaknya para pejuang HAM tetap menjaga kejernihan dan keteguhan hati.

Direktur International Center for Transitional Justice (ICTJ) Indonesia Galuh Wandita mengatakan, tekad yang mengental di antara pejuang HAM itu haruslah terus dipupuk untuk menjaga agar harapan terus bertumbuh. (JOS)