Kasus Nasrudin dan Elen Masih Gelap

JAKARTA, KOMPAS.com – Polisi mengakui, kasus pembunuhan Direktur PT Putra Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnain (41) dan kasus pembunuhan karyawati sebuah perusahaan farmasi, Maria Fransisca Bernadeth Elen Sutjiadi (22), masih gelap.

"Sampai sekarang kasusnya masih gelap. Kami masih terus melakukan penyelidikan dan pengembangan pemeriksaan saksi-saksi atas kedua kasus pembunuhan ini. Tetapi, sampai hari ini belum ada titik terang," ucap Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Muhammad Iriawan yang dihubungi, Minggu (22/3).

Nasrudin diduga dibunuh dua pria berjaket coklat, seusai bermain golf di kawasan Lapangan Golf Modernland, Tangerang, Sabtu lalu pukul 14.00. Korban ditembak dua kali oleh kedua pelaku yang diduga naik sepeda motor Yamaha Scorpio, dekat Danau Modernland.

Saat itu, Nasrudin duduk di kursi belakang kiri. Dua peluru yang memecahkan kaca jendela mobil BMW yang dinaiki korban, menembus pelipis kiri Nasrudin. Sampai sekarang, Polres Metro Tangerang Kota sudah memeriksa 13 orang dalam kasus ini, dan menurut Iriawan, hasil pemeriksaan selongsong peluru bisa selesai pekan ini.

Ke Kontras

Andy Samsudin Iskandar, adik kandung Nasrudin yang dihubungi terpisah kemarin mengatakan, hari Jumat (27/3), tim investigasi kasus yang dibentuk keluarga akan ke kantor Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Jakarta. "Kontras akan menjadi pendamping tim advokasi kami," ucap Andy.

Kepala Divisi Politik, Hukum, dan Hak Azasi Manusia Kontras, Edwin Partogi yang dihubungi lewat telepon genggam, membenarkan penjelasan Andy. “Sejak awal kami sudah monitoring kasus ini dan mengumpulkan sejumlah data sekunder. Sekarang kami sedang menunggu permintaan resmi baik tertulis maupun lisan dari keluarga almarhum Nasrudin. Memang, sebelumnya sudah ada komunikasi lewat telepon, tetapi kan ini tidak cukup,” ujar Edwin.

Dalam kasus pembunuhan Elen, Lenny Kosasih, ibunda korban yang juga dihubungi hari ini mengatakan, sampai sekarang pihak keluarga belum tahu hasil pengungkapan kasus pembunuhan putrinya. "Sejak pemakaman puteri kami, kami belum pernah dihubungi polisi lagi. Kami sudah serahkan kasus ini ke tangan polisi. Kami hanya bisa menunggu," tuturnya.

Elen ditemukan tewas di antara tangga darurat lantai enam dan tujuh Pacific Place Mall, Sudirman Central Bisnis District, Jakarta Selatan, Selasa (17/3) lalu pukul 19.00. Ia dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta Timur, Jumat (20/3).

Menurut Ryan (25), pacar Elen, ia sempat berkomunikasi lewat telepon dengan Elen, Selasa pukul 11.30. Rabu (18/3) pukul 11.30, Ryan mengetahui dari televisi, Elen tewas. Ryan bersama Edward, adik Elen, lalu ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Ternyata, di sana sudah hadir kedua orangtua Elen.

Lenny percaya, Ryan tidak terlibat kasus ini. "Saya memang beberapa kali memergoki keduanya sedang bertengkar, tetapi cuma pertengkaran-pertengkaran kecil saja. Oleh karena itu, saya percaya Ryan tidak terlibat kasus pembunuhan putri saya," tutur Lenny seusai acara pemakaman Elen.

KOMPAS C. Windoro AT.