Mabes Polri Temukan Titik Terang Pelaku Bom

BANDUNG – Mabes Polri mengaku sudah mendapatkan titik terang terkait perkembangan kasus bom JW Marriott dan Ritz Carlton 17 Juli 2009 lalu.

"Sudah ada perkembangan bagus di lapangan," ujar Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Nanan Soekarna singkat saat ditemui seusai acara seminar sehari ‘Memahami Pemolisian: Menuju Profesionalitas Polri di Sespim Polri’ di Sespim Polri, Lembang, Rabu (29/3/2009).

Saat disinggung lebih jauh terkait perkembangannya seperti apa, Nanan enggan membeberkan dengan alasan demi kepentingan penyelidikan.Namun Nanan meminta doa restu kepada masyarakat agar para pelaku teroris tersebut cepat terungkap dan tertangkap.
"Ada perkembangan bagus di lapangan, mohon doanya saja agar bisa di ungkap dengan cepat," jelasnya.

Pihak Mabes Polri pun sudah melakukan pelacakan kepada jaringan teroris yang masuk ke wilayah Kuningan Jawa Barat. "Semua daerah Indonesia sudah dilacak dan sudah ada kabar bagus mengenai hal ini," ujarnya.

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Kadiv Binkum Irjen Aryanto Sutadi, mengatakan salut dengan negara indonesia sudah bisa mencegah teror.

"Untuk ukuran dunia, Indonesia sangat baik dalam pencegahan teror.Apabila dibandingkan di negara lain teroris di dunia sudah dihukum mati," ujarnya.

Pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat agar tidak terpengaruh oleh teroris. Menurutnya, semakin gencar media memberitakan tentang teroris, masyarakat jangan semakin takut karena teroris.

"Semakin gencar media, membuat teroris semakin bahagia, karena dengan pemberitaan membuat masyarakat menjadi takut," ujarnya. Untuk itu pihaknya meminta kewaspadaan harus tetap ditingkatkan di lingkungan sekitar dan laporkan segera ke pihak Kepolisian bila ada sesuatu yang aktifitas mencurigakan di lingkungan.

Sedangkan Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras), Usman Hamid berpendapat mengenai hukuman mati untuk para pelaku terorisitu bukanlah sebuah langkah yang tepat. Bahkan pihaknya menolak keras diberlakukannya hukuman mati bagi para teroris di Indonesia.

"Hukuman mati bukan solusi dalam meberikan efek jera para teroris yang masih berkeliaran, justru itulah yang bakal memutus mata rantai yang kemudian membentuk jaringan baru," tegasnya.

Usman mencontohkan, hukuman mati yang dijatuhkan pada Amrozi cs beberapa bulan lalu terbukti tidak menghentikan langkah para teroris untuk melanggengkan terornya.

"Karena mereka sudah memiliki ideologi dan keyakinan melakukan teror untuk mencapai kematian bila aksinya itu sukses dilakukan dan menimbulkan banyak korban," tegas Usman.

Dirinya menyarankan hukum untuk para pelaku teroris tersebut yang tepat ialah hukuman seumur hidup agar mereka menyesali aksinya tersebut.