Media diminta waspadai propaganda teroris

BANDUNG (bisnis.com): Polri meminta media massa mewaspadai propaganda kelompok teroris melalui media.

Kadiv Humas Polri Irjen Po Nana Soekarna mengatakan banyak media massa yang melakukan pemberitaan terkait aksi teroris khususnya bom di Jakarta cenderung menakut-nakuti pembaca atau penontonnya.

"Teroris bertujuan menakut-nakuti, jika pemberitaan bom akhirnya menambah ketakutan warga maka media sudah membantu teroris berhasil dengan tujuannya," katanya di Bandung hari ini.

Nanan mengatakan peran media sangat penting untuk bisa meredam ketakutan masyarakat pascapeledakan bom Jakarta. Dia berharap media memiliki filter yang ketat dalam membuat pemberitaan terkait terorisme.

Media juga diharapkan tidak terlalu mengekspose kemungkinan lokasi teroris yang sedang dicari tanpa ada konfirmasi resmi dari polisi. Sebab, katanya, jika hal itu terus dilakukan polisi akan kesulitan dalam menyelesaikan kasus terorisme.

Sementara itu, Sekjen Kontras Usman Hamid Hukuman mengatakan hukuman mati terhadap pelaku teroris di Indonesia tidak akan menghentikan aksi terorisme.

"Hukuman mati tidak akan membuat jera para teroris karena tujuan akhir mereka memang mati," katanya di Bandung hari ini.

Menurut dia, pelaku teroris seperti halnya bom bunuh diri sudah memiliki ideologi tidak takut mati bahkan mati menjadi tujuannya. Usman mengatakan lebih baik pelaku terorisme dikenai hukuman seumur hidup karena bisa saja suatu saat polisi memerlukan keterangan pelaku. (tw)