Medan ( Berita ) :  Kasus pertanahan di Provinsi Sumatera Utara terbanyak di Indonesia, kata Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Serikat Petani Indonesia (SPI), Hendry Saragih, di Medan, Jumat [07/08].

Menurut dia, terbanyaknya kasus tanah di Sumut, karena provinsi itu memiliki perusahaan perkebunan terbanyak di Indonesia. Penyebab lain adalah masyarakat di Sumut telah berfikir ulang dan menyadari bahwa tanah merupakan lahan untuk mencari nafkah.

“Ini bicara masalah mencari uang. Masyarakat di Sumut semakin butuh lahan pertanahan untuk mencari nafkah,” katanya. Ditambahkan, Provinsi Jawa Barat juga memiliki konflik pertanahan yang cukup besar, kemudian disusul Provinsi Riau.

Menurut Hendry, sudah saatnya pemerintah menyelesaikan masalah itu dengan memberikan jalan keluar yang tidak menguntungkan sebelah pihak dan berorientasi kepada kepentingan ekonomi dan pasar.

Kepala Operasional Komisi Untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Sumut, Herdensi Adnin mengatakan, masalah pertanahan selalu terkait dengan pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM).

Menurut dia, jika masalah pertanahan tidak diselesaikan pemerintah dengan memberikan jalan keluar yang adil, maka korban pelanggaran HAM di Indonesia semakin meningkat.

“Pelanggaran HAM tersebut, bisa berupa penggusuran paksa, intimidasi dan kekerasan fisik,” ujarnya. Ia berharap, ke depannya pemerintah pusat maupun daerah lebih memperhatikan masalah pertanahan yang dihadapi oleh petani di Indonesia khususnya di Sumut. ( ant )