“Perlawanan Total Rakyat Terhadap Korupsi”

Koalisi Masyarakat Sipil Anti Korupsi
Sebuah Moral Gerakan Sosial
“Perlawanan Total Rakyat Terhadap Korupsi”
Pada Peringatan Hari anti Korupsi Internasional

Dengan semakin maraknya dan menggobalnya pengerusakan lingkungan yang disertai dengan pemasanan globak (global Warming) serta semakin terpuruknya tingkat kesejahteraan rakyat dunia ketiga oleh proses pemiskinan kebijakan pemerintah yang pro modal yang pada ujungnya mengakibatkan semakin membengkaknya proporsi rakyat miskin, masyarakat dan bangsa-bangsa yang beradab semakin menyadari bahwa korupsi adalah biang keladi dari segala kejahatan terhadap rakyat dan kemanusiaan (corruption is the mother of all evils against people and humanity). Biang keladi dan hulu semua kejahatan ini harus dilawan secara total oleh masyarakat internasional. Semangat perlawanan total dapat saja mengendur dari waktu ke waktu. Karena ini ditetapkanlah tanggal 09 Desember setiap tahun sebagai Hari Anti Korupsi Internasional.

Kita, bangsa Indonesia, baik sebagai warga dunia maupun sebagai warga nusantara yang peduli pada sesama juga semakin menyadari bahwa korupsi sudah sedemikian menggurita dan mengakar dalam ranah hukum, politik dan ekonomi, perlu terus memperbaharui tekad jihad pemberantasan korupsi secara ppro aktif, produkrif dan berkesinambungan. Karena itu, pada hari Rabu, 09 Desember 2009, KOMPAK bersama hampir lebih dari 40 LSM, BEM dan mahasiswa, para dosen progresif, Ormas, gerakan buruh dan seluruh komponen Bhineka Tunggal Ika baik yang bergerak dalam dunia nyata maupun dalam dunia maya (para facebookers) di seluruh kota besar dan menengah di 33 propinsi, bersatu padu akan kembali menyegarkan, memperluas dan memantapkan determinasi jihad anti korupsi secara damai, beradab dan bertanggung jawab.

Dengan mengharapkan Ridho dan perlindungan Yang Maha Suci serta berpegang teguh pada prinsip-prinsip dasar KOMPAK, yaitu; (1) Keadilan yang beradab dan berprikemanusiaan, (2) Non sektarian, serta (3) Non Partisan, maka Kompak bersama seluruh komponen bangsa akan melaksanakan aksi damai memperingati, nasionalsme mewujudkan Indonesia Bersih-Sehat dari Korupsi, (2) pembangkitan moral jihad anti korupsi dari agama-agama dan kepercayaan serta budaya malu, serta (3) pembangkitan kepedulian sosial kepada sesama anak bangsa yang mash terpuruk dalam kemiskinan yang terlanda bencana alam akibat keruskan lingkungan serta terzalimi oleh pembengkokan hukum ulah para markus dalam jaringan Trio Mafioso: aparat hukum yang bejat, pelaku bisnis yang serakah dan politisi busuk pengkhianat rakyat.

Semua aksi dan atraksi yang diselenggarakan pada 09 Desember 2009 berupaya tetap bertahan dalam koridor berkeadaban secara santun, sehat gaul-bersahabat tanpa kekerasan, merangkul semua komponen masyrakat Bhineka Tunggal Ika serta sama sekali tidak mengusung tokoh ataupun kepentingan politik manapun. Berbagai aksi/atraksi pembakaran yang menyusahkan publik dan mencederai harkat dan martabat pihak manapun, sepatutnya dikutuk.

Karena temu-jihad anti korupsi ini akan dilakukan secara damai dan bertanggung jawab, maka publik kota-kota di seluruh Indonesia diharapkan tetap beraktivitas seperti biasa tanpa rasa was-was dan ketakutan. Aksi damai 09 Desember 2009 ini sama sekali tidak menyetujui dan membenarkan upaya-upaya fitnah dalam segala bentuk, menentang  provokasi murahan dan menghindarkan diri dari segala wujud kekerasan simbolik/emosional apalagi kekerasan fisik yang diarahkan pada manusia, fasilitas umum maupun properti pribadi.

Salam kolegial yang digunakan oleh semua komponen masyarakat sipil yang bergabung dalam KOMPAK atau bersimpati dengan upaya-upaya KOMPAK adalah: pengacungan jari jempol kanan yang mengarah ke bawah. Salam ini untuk menyiratkan tekad KOMPAK beserta seluruh komponen bangsa untuk melengserkan semua  pihak yang langsung ataupun tidak langsung mendukung danmelanggengkan praktek korupsi.

Salam KOMPAK berjihad lengserkan koruptor!!!
Jakarta, 08 Desember 2009 

Koordinator Kolektif KOMPAK

  1. Fadjroel Rahman
  2. Effendi Gazali
  3. Ray Rangkuti
  4. Yudhi Latif
  5. Nia Syarifudin
  6. Usman Hamid
  7. Dadang Widoyoko
  8. K.H Maman
  9. Romo Sandyawan
  10. Franky Sahilatua
  11. Thamrien Amal Tamagola