Kapolri: Terima Kasih Semua Kondusif

KAMPAK Sumut Nyalakan Lilin

*dcn/herman/khairunas/hasan/nana/irvan
MedanBisnis – Jakarta
Unjuk rasa memperingati Hari Antikorupsi Sedunia di seluruh propinsi, Rabu (9/12), berlangsung relatif. Kerusuhan hanya terjadi di Makassar, namun itu pun dinilai Kapolri Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri hanya bagian dari dinamika.

Kapolri pun mengucapkan terima kasih karena aksi antikorupsi berlangsung damai. “Tentunya ucapan terima kasih kepada semua komponen bangsa yang hari ini semuanya ikut memperingati hari antikorupsi dunia,” katanya di Mabes Polri, Jakarta.

BHD juga meminta restu agar Polri, Kejaksaan dan KPK diberi kekuatan untuk memberantas korupsi di Indonesia. “Ini tentunya kita pelihara dan mudah-mudahan situasi kondusif ya. Sudah ada sekarang ini kita pelihara dan akan kita tingkatkan ke depan,” imbuh BHD.

Soal rusuh demo Makassar bagaimana? “Itu dinamika, tetapi semua sudah tidak ada masalah,” kata mantan Kapolda Sumut ini singkat.
Peringatan hari anti korupsi di Makassar berlangsung rusuh. Para pengunjuk rasa merusak KFC Makassar. Para mahasiswa kemudian bergerak ke kampusnya masing-masing. Namun saat melintas di depan mal Karebosi Link, mereka kembali berulah.

Di tempat tersebut para mahasiswa melakukan aksi corat-coret. Mereka menulis berbagai kata-kata kecaman kepada pemerintah di dinding mal dan sebagainya dengan cat semprot. Sejumlah pengelola mal atau pertokoan ketakutan. Beberapa di antara mereka sempat menutup tempat usahanya.

Kapolda Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Irjen Pol Adang Rochjana, mengakui polisi telah kecolongan dalam mengawal dan mengamankan unjuk rasa.

“Kita kecolongan dengan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh ribuan mahasiswa, LSM dan oraganisasi masyarakat (ormas) karena para pengunjuk rasa sering berpindah-pindah dalam melakukan aksinya,” kata Adang, di Makassar.

Sedangkan di Jakarta aksi berlangsung aman, dengan mengambil sejumlah lokasi, seperti Monas, Bundaran HI. Insiden kecil sempat terjadi, di mana Komite Aksi Pemuda Antikorupsi (Kapak) membakar patung pocong Menkeu Sri Mulyani dan Wapres Boediono. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsudin pun turun tangan untuk menenangkan aksi tersebut.

“Mohon adik-adik Kapak, gerakan ini damai. Ini gerakan moral. Jangan ada bakar-bakaran,” ujar Din di depan Pintu Barat Monas.

Akhirnya massa menurut dan menghentikan aksi bakar-bakaran mereka. Beberapa orator dan tokoh seperti Effendi Gazali dan Sandrina Malakiano tidak bosan-bosannya mengingatkan para demonstran agar tidak melakukan aksi bakar-bakaran atau aksi anarkis lainnya.

Hingga tadi malam, aksi masih berlanjut di depan Gedung KPK. Para mahasiswa dan Lembaga Swadaya Masyarakat yang sejak lama ‘berkemah’ di depan Gedung KPK membangun panggung untuk pentas seni.

Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi SP, pentas seni itu akan menjadi tanda berakhirnya aksi ‘berkemah’ di KPK. Para mahasiswa dan aktivis berjanji, jika pentas seni selesai, mereka akan membersihkan halaman KPK dari tenda dan spanduk-spanduk.

Sementara itu, di Kota Medan, demo peringatan Hari Antikorupsi berlangsung aman. Sejumlah elemen masyarakat menggelar demo di beberapa titik lokasi, seperti Bundaran Majestik, Kantor DPRD Medan dan Sumut, serta Kantor Gubsu.

Mereka yang berunjuk rasa, di antaranya Himpunan Mahasiswa Al-washliyah (Himmah), Masyarakat Petani dan Nelayan Peduli Bangsa (MPNPB), Ikatan Pemuda Indonesia (IPI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI),  Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI).

Kemudian, Pusat Bantuan Hukum Rakyat (PBHR), ARUS Malaka), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Medan, ICMI Muda dan Perhimpunan Aktivis Rakyat Indonesia (PARI), Forum Aktivis ’98, Generasi Muda Nasional Ulama, Serikat Buruh Independen (SBI), Serikat Buruh Sumatera Utara (SBSU), Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).

Perwakilan massa HMI diterima anggota DPRD Medan Muhammad Faisal Nasution dari Fraksi Demokrat. Sedangkan di Kantor Gubsu, perwakilan masas diterima Asisten III Pempropsu, Asrin Naim.

Kepada pengunjuk rasa, Asrin menegaskan mendukung gerakan antikorupsi dan petisi yang diserahkan kepadanya untuk dilanjutkan ke Gubsu dan juga ke Jakarta.

Aksi dilanjutkan dengan penyalaan lilin oleh Koalisi Msyarakat Untuk Pemberantasan Korupsi (KAMPAK) Sumut di bundaran depan Kantor Pos Besar Medan.

Kegiatan yang dilakukan puluhan massa yang terdiri Bakumsu, Kontras Sumut, PBHI Sumut, SSRC-Sumut, LBH Medan, KPS, KOTIB, SBMI, ELSAKA, FSBSI 92, TEPLOK, dan Walhi Sumut itu sebagai simbol Indonesia sedang mengalami masa kegelapan dengan segala bentuk tindak korupsi yang telah menyusup di setiap sendi birokrasi.

Hadir juga, di antaranya Ketua Forum Peduli USU Iskandar Zulkarnain dan anggota DPRD Sumut Samsul Hilal. “Dengan menyalakan lilin ini kita berharap masih ada tersisa gerakan-gerakan masyarakat yang benar-benar komitmen dengan pemberantasan korupsi yang nyata-nyata telah menyengsarakan rakyat,” ujar salah seorang peserta aksi.