Chandra M Hamzah Terima Kapsul Anti Loyo

Laporan: Firardi Rozy

Jakarta, RMOL. Ratusan massa dari Gerakan Indonesia Bersih (GIB) merangsek masuk ke gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Senin siang (4/1).

Massa mendesak dipertemukan dengan pimpinan KPK. Tak memakan waktu lama, Wakil Ketua KPK, Chandra M Hamzah pun langsung menemui mereka.

"Hari ini kami datang ke KPK (menuntut KPK) dukung berantas kourpsi antara lain, kasus (korupsi yang terjadi di) Departemen Perhubungan terkait Hibah KA dan kasus yang terjadi di Departemen Kehutanan. yang terpenting, Kita minta KPK (juga) usut tuntas kasus Bank Century," teriak lantang juru bicara GIB, Usman Hamid di tengah aksi.

Pernyataan Usman ini langsung disahut massa aksi dengan teriakan "Bersihkan neolib, bersihkan korupsi!". Dalam kesempatan ini, lanjut Usman, GIB juga menyerahkan nota kesepakatan kepada KPK untuk berkomitmen berantas korupsi. Setidaknya, jelas Usman lagi, ada tiga poin isi dari nota kesepakatan tersebut. Pertama, menuntut KPK membongkar kasus Bank Century sampai tuntas tanpa tebang pilih selama satu bulan. Kedua, menuntut KPK untuk membongkar aliran dana BC yang ada di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Terakhir, periksa tuntas pejabat negara dan konspirator yang terkait kasus bailout BC. Saat penyerahan itu berlangsung, GIB pun meminta Chandra untuk langsung menandatangani nota tersebut.

"Percayalah KPK akan segera menangani kasus tersebut. KPK akan terus berjalan. Di 2010 ini, KPK akan berjalan lebih kencang lagi. Kami terima ini sebagai amanat rakyat," ucap Chandra sebelum serah terima nota kesepakatan. 
 
Di sela-sela penyerahan, Chandra juga menerima sebuah kapsul buatan berwarna hijau yang berukuran panjang sekitar satu meter dari GIB. Kapsul bertuliskan "Kapsul Anti Loyo" itu langsung diserahkan oleh pengamat komunikasi politik, Effendi Gazali, koordinator Kontras Usman Hamid, dan Ketua KPKN Marwan Batubara. [wid]