Rusuh di Depan Istana, Aparat Terluka Parah

VIVAnews – Aksi unjuk rasa memperingati 100 hari kerja Kabinet SBY-Boediono di depan Istana Negara, Kamis 28 Januari 2010, diwarnai kericuhan.

Satu aparat dari Samapta Polri menjadi korban lemparan batu. Aparat itu terluka parah. Kepalanya bocor.

"Lukanya parah, terkena lemparan batu," kata anggota Provos Mabes Polri, Komisaris Besar Tavip Yulianto di depan Istana Negara, Kamis sore.

Sementara, dikabarkan ada tiga orang peserta aksi yang diamankan aparat. Namun, belum ada pihak berwenang yang mengkonfirmasi hal ini.

Selain mengamankan Istana Negara dengan pagar kawat, satuan Polri dan petugas keamanan juga membuat pagar betis di sekitar istana.

Sebelumnya, terjadi aksi saling dorong antara demonstran dengan polisi tepat di pintu silang Monas yang menghadap ke Istana Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara.

Saling dorong terjadi saat gelombang demonstran yang jumlahnya sekitar 500 orang baru saja tiba di dekat Istana Presiden. Saling dorong ini hampir memicu kerusuhan yang luas.

Massa yang terlibat aksi saling dorong antara lain dari HMI, PMII, Kontras, dan Komite Aksi Serikat Buruh Indonesia.

Di antara mereka yang terlibat aksi dorong adalah Koordinator Kontras Usman Hamid dan mantan anggota DPR Ali Mochtar Ngabalin. Polisi yang jumlahnya kalah banyak sempat ‘dipukul mundur’ beberapa meter.

Untung kerusuhan yang lebih luas bisa dihindari.