‘Dukun’ Pimpin Pelemparan Telur ke Kejagung

‘Sang Dukun’ memantrai 21 telur yang lantas dilemparkan ke tembok Kejaksaan Agung.

VIVAnews – Puluhan orang yang tergabung dalam Solidaritas Hak Asasi Manusia menggelar aksi unjuk rasa di depan Kejaksaan Agung. Mereka mendesak Kejaksaan Agung segera menyelesaikan pengusutan kasus Talangsari, Lampung.

"Kami meminta Kejaksaan Agung segera menyelesaikan kasus Talangsari. Jika tidak, Hendarman Supandji harus mundur," kata kordinator aksi, Poltak Sinaga ketika menggelar aksi di depan gedung Kejagung, Jakarta Selatan, Senin 8 Februari 2010.

Dalam aksi itu, mereka juga melakukan aksi teatrikal. Ada seorang peserta unjuk rasa yang berperan sebagai seorang dukun. Dukun itu duduk bersila tepat di depan pintu gerbang Kejaksaan. Sambil berkomat-kamit, sang dukun itu pun membakar menyan diatas sebuah tungku yang terdapat arang yang telah dinyalakan.

Selain itu, sang dukun pun memantra-mantrai telur yang berjumlah 21 butir itu. Setelah dimantrai, sang dukun pun memimpin peserta aksi melemparkan telur-telur itu ke tembok Kejaksaan, tepat pada lambang korps Adhyaksa yang terpajang di atas pintu gerbang Kejaksaan.

Aksi itu diiringi oleh nyanyian-nyanyian serta riuh kentongan dari para peserta aksi yang terdiri dari pemuda, anak-anak, dan ibu-ibu. Dalam aksi itu, mereka membawa sejumlah poster, seperti ’21 Tahun Tragedi Talangsari Lampung 1989′; ‘Kejaksaan Agung Harus Segera Melakukan Penyidikan’; dan foto-foto para korban kasus Talangsari.

Para peserta aksi menilai Kejaksaan sangat lamban dalam menangani kasus Talangsari yang telah terjadi pada 1989 itu. Menurut mereka, terhadap kasus ini, Komnas Ham telah memberikan rekomendasi dibentuknya peradilan ad hoc. Laporan penyelidikan itu telah diserahkan kepada Kejaksaan Agung pada 23 Oktober 2008. "Namun hingga saat ini tidak ditindaklanjuti ke tahap penyidikan," kata Poltak Sinaga.

Massa dari Solidaritas Ham ini berasal dari beberapa organisasi, diantaranya PBHI Jakarta, PMKRI, LBH Masyarakat, Kontras, Ikohi, Jaringan Solidaritas Korban untuk Keadilan, dan Gapura.