Pejabat Sumut Cuek Persoalan Pers

Bertepatan dengan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2010, ratusan wartawan cetak dan elektronik di Medan menggelar aksi demo, Selasa (9/2). Para wartawan mengecam penyekapan 5 wartawan di RSU Adam Malik Medan, baru-baru ini.

Mereka berasal dari Forum Jurnalis Medan (FJM), Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Forum Jurnalis Perempuan (FJP), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Persatuan Wartawan Indonesia Repormasi (PWI-R), Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes), Waspada Online, Forum Sahabat, LBH Medan, Kontras, PBHI, Fak Hukum UMSU, Sahabat Center dan lainnya.

Demo berlangsung di tiga titik lokasi yakni bundaran Gatot Subroto, Kantor DPRD Sumut dan Kantor Gubsu.
Di Kantor Gubsu , para wartawan kecewa karena gagal bertemu Gubsu Syamsul Arifin SE yang sedang keluar kantor. Mirisnya, Sekretaris Daerah (Sekda) RE Nainggolan yang ada di kantor pun tidak menemui wartawan.

Ketua Forum Jurnalis Medan, Rifian Arif menyesalkan sikap pejabat Pempropsu karena tidak bersedia menerima aksi unjuk rasa wartawan. "Pejabat Pemerintah Propinsi Sumut tidak dapat diharapkan lagi menjadi tempat mengadu. Masih menyangkut persoalan isu-isu yang berkaitan tentang persoalan kebebasan pers di Sumut saja, tidak seorangpun yang bersedia menyambangi, bagaimana lagi dengan nasib masyarakat kecil yang tidak punya apa-apa", kata Arif.

Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Sumut Syaiful Anwar mengharapkan, apapun sikap Pempropsu terkait kasus penyekapan dan kekerasan terhadap 5 wartawan, Managemen RSUP Adam Malik Medan harus bertanggung jawab penuh. "Ini tidak sekadar kasus penyekapan, tapi lebih pada buruknya kinerja dan pelayanan instansi Pemerintah terhadap masyarakat umum", kata Syaiful.

Sebelumnya, para wartawan kumpul di Bundaran Gatot Subroto Medan. Untuk mendapat simpati publik, para wartawan membagi-bagikan bunga kepada masyarakat yang melintas kawasan tersebut. Dari tempat ini, wartawan bergerak melanjutkan aksi protesnya ke kantor DPRD Sumut, dan di tangga gedung dewan, wartawan diterima oleh 2 pimpinan dewan, masing-masing Ir Chaidir Ritonga MM dan HM Affan Lubis

Dalam aksinya di DPRD Sumut, Ketua Aji Sumut Rika Yus menjelaskan, dari catatan AJI Sumut di tahun 2009, telah terjadi aksi kekerasan terhadap wartawan sebanyak 11 kasus 2009. "Unjuk rasa ini merupakan aksi keprihatinan kalangan jurnalis di Sumut, karena masih terjadinya aksi-aksi kekerasan terhadap wartawan" ujar Rika.

Di hadapan ratusan pengunjuk rasa, Wakil Ketua DPRD Sumut Ir Chaidir Ritonga MM berjanji akan memanggil Dirut RSUP Adam Malik Medan untuk dimintai penjelasan kasus penyekapan dan tindak kekerasan terhadap 5 wartawan yabng hendak meliput. "DPRD Sumut sudah sepakat melalui Komisi E yang membidangi Kesejahteraan Rakyat akan mengusut kasus ini", ujar Chaidir.

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Baharudin Djafar berjanji akan menindaklanjuti kasus penyekapan wartawan oleh RS Adam Malik. "Masih dalam penyelidikan. Sejauh ini baru dikenakan UU Pidana Umum," katanya.