Tuduhan terhadap Kopassus Harus Segera Diklarifikasi

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota staf pengajar Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, Andi Widjojanto, Senin (22/3/2010), mengingatkan, tuduhan Allan Nairn soal pelibatan institusional perwira tinggi TNI, dengan menggunakan jejaring anggota Kopassus, dalam pembunuhan aktivis politik di Aceh adalah tuduhan yang sangat serius.

Pernyataan itu disampaikan Andi menanggapi tulisan Allan Nairn, wartawan asal Amerika Serikat (AS), di blog-nya, http://www.allannairn.com/2010/03/breaking-news-indonesian-army-kopassus.html, tertanggal 21 Maret 2010 dengan judul Breaking News: Indonesian Army, Kopassus, Implicated in New Assassinations. Forces Chosen By Obama for Renewed US Aid Ran ’09 Activist Murders.

Allan sebelumnya dikenal dengan liputan investigatifnya dan laporan tentang peristiwa Dili, Timor Timur (sekarang Timor Leste), yang berdampak pada pemutusan bantuan AS terhadap TNI pada 1993 oleh Kongres AS ketika itu.

"Tuduhan itu harus segera diklarifikasi oleh Mabes TNI. Kalau tidak, sama artinya akan menihilkan kembali pencapaian reformasi TNI selama ini. Selain itu, sejumlah nama petinggi TNI yang disebut-sebut Allan juga harus membantah dan mengklarifikasi tulisan itu," ujar Andi.

Pernyataan senada disampaikan Koordinator Kontras Usman Hamid yang mendesak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, dan Panglima TNI Jenderal Djoko Santoso segera memberikan perhatian serius terhadap persoalan itu.

"Semua itu sebenarnya dugaan lama yang tidak pernah ditangani secara serius oleh pihak berwajib. Saat itu, pengungkapan kasus tersebut dirasa sangat sensitif dan politis sehingga upaya penyelidikan awal oleh kepolisian setempat tidak sampai ke tahap penyidikan," ujar Usman.