FPI Kepung Hotel Tempat Pertemuan Gay-Lesbian

Hotel Oval yang dikepung diduga jadi tempat kaum homoseksual melakukan pertemuan.

VIVAnews – Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) mengepung Hotel Oval di Jalan Diponegoro Nomor 23, Surabaya. 

Mereka menduga kaum lesbian, gay, mengalihkan pertemuan  regional “International Lesbian, Gay, Bisexual, Transgender, and Intersex Association” di hotel ini.

Menurut Sekretaris Jenderal FPI Jatim Moh Chaerudin, massa FPI tak bertindak anarkhis, mereka hanya melakukan sweeping.

"Ada ratusan orang [gay dan lesbian] dari luar negeri,  mereka yang ada di Hotel Oval harus keluar dari Indonesia," kata dia di Jumat, 26 Maret 2010.

Kata Chaerudin, Indonesia adalah negara agamis. Tidak ada agama apapun, khususnya Islam, membolehkan hubungan sejenis.

"Ada anggota asing dari luar negeri, pemerintah harus mengusir mereka karena telah mencoreng agama, budaya," kata dia.

Pihak hotel pun diminta menolak tegas kegiatan konferensi karena bertentangan dengan aqidah agama.

"Kapolri menolak, warga juga menolak gubernur sudah jelas beri larangan dan menolak kegiatan ini, mereka berjanji segera mengakhiri dan meninggalkan Hotel Oval," kata Chaerudin.

FPI mengancam akan mendatangkan lebih banyak massa ke Hotel Oval. "Kami akan mendatangkan kiai dan massa FPI Jatim. Mereka akan menahan kelompok yang melakukan kegiatan selagi mereka tetap mengabaikan tuntutan umat Islam atau FPI," kata dia.

Sementara itu, sejumlah polisi tampak melakukan pengamanan di wilayah tersebut.

Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), Usman Hamid menyesalkan kejadian tersebut.

"Kaum minoritas punya hak berkumpul selama tak ada kekerasan," kata Usman Hamid, Jumat 26 Maret 2010.

"Polisi seharusnya membubarkan kelompok masyarakat yang ingin mengganggu dengan kekerasan bukan malah membubarkan kaum pertemuan gay tersebut," lanjut dia.

Laporan: Tudji Martudji| Surabaya