Soal Gay-Lesbian, Kapolwil Persilakan KontraS Lapor Mabes

SURABAYA, KOMPAS.com – Kapolwiltabes Surabaya Kombes Pol Ike Edwin mempersilakan LSM Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) untuk melaporkan insiden pembubaran konferensi gay-lesbian di Surabaya, ke Markas Besar Kepolisian RI (Mabes Polri).

"Kami tak memberikan izin karena alasan keamanan. Tapi buktinya, panitia masih menyelenggarakan acara di luar sepengatuhan kami. Sudahlah, kalau memang mau dilaporkan silakan. Yang penting, kami sudah lakukan pengamanan," ujar Edwin saat dikonfirmasi, Sabtu (27/3/2010).

Sebelumnya, KontraS mengancam akan melaporkan insiden itu kepada Mabes Polri. Kontras menilai, polisi Surabaya lalai dalam menjalankan tugas dengan membiarkan pembubaran konferensi oleh FUI Jatim. Bagi KontraS, pembubaran konferensi merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip kebebasan berserikat, salah satu sendi hak azasi manusia (HAM).

Kontras juga akan mempertanyakan ke Mabes Polri terkait tidak diberikannya izin oleh polisi Surabaya atas penyelengaraan konferensi tersebut. Seperti diketahui, konferensi gay-lesbian dihadiri ratusan peserta dari dalam negeri maupun mancanegara.

Mereka semula hendak konferensi di Hotel Mercure tapi karena terus ditekan, terpaksa pindah ke Hotel Oval, Surabaya. Massa Forum Umat Islam (FUI) Jawa Timur berada di balik pembubaran itu. Bahkan, sempat terjadi insiden aktivis FUI menempeleng peserta konferensi sewaktu di Hotel Oval, Jumat (26/3/2010).

Sebelumnya, mereka juga "menyegel" kantor GAYa Nusantara, organisasi kaum gay yang didirikan oleh akademisi Dede Oetomo. Dede sering menggelar diskusi terbatas soal gay dan sejarahnya di nusantara. Mulai tentang fenomena warok dan gemblak dalam lingkungan pemain Reog  Ponorogo, Jawa Timur, sampai fenomena mairil di lembaga pendidikan tradisional keagamaan.