Massa MARA Demo, Minta Kapoldasu Copot Kapolres Deli Serdang

Medan (SIB)
Sekira 50 pengunjukrasa dari Mahasiswa Anti Kekerasan (MARA), Rabu (5/5) siang demo di depan Mapoldasu meminta Kapolda Sumut mencopot Kapolres Deliserdang. Pasalnya, yang bersangkutan dinilai tidak profesional dan proporsional mengusut insiden kekerasan pada 19 April di areal Limau Mungkur, Kecamatan STM Hilir, Deli Serdang, antara PAM Swakarsa dan sejumlah orang tak dikenal (OTK), sehingga jatuh korban.

Proses hukum yang dilakukan Polres Deli Serdang tak menggambarkan wibawa penegakan supremasi hukum. Adanya tebang pilih proses hukum dan dibuktikan adanya penahanan salah satu pihak yang bertikai yakni anggota PAM Swakarsa, teriak massa saat berunjukrasa seraya membentangkan poster berisi tuntutan mereka di luar pagar Mapolda Sumut.

Massa mempertanyakan mengapa PAM Swakarsa yang disudutkan, sedang OTK/preman yang menyerang sama sekali tidak diproses. Sepertinya aparat Polres Deli Serdang sengaja menutup mata terhadap pelaku penyerangan yang bertujuan merebut lahan tersebut yang dijaga PAM Swakarsa.

Massa mengatakan, pada 20 sampai 27 April, sebanyak 60-an anggota Polres Deli Serdang mendatangi Pam Swakarsa yang menjaga lahan milik BUMN tersebut dan menangkap 15 anggota PAM Swakarsa. Yang tertangkap kemudian mengalami kekerasan menggunakan benda tumpul sehingga memar, pincang, rahang, rusuk dan dada sesak. Akibatnya, dua orang terpaksa dirawat di rumah sakit.

“Kami juga meminta Kapolda mengusut penganiayaan yang dilakukan oknum Polres Deli Serdang, mengganti Kasat Reskrim Deliserdang, meminta DPRD Sumut memanggil Kapolda serta menangkap dan memenjarakan aktor intelektual penyerangan di areal 922 Limau Mungkur, yakni Esron Ginting, Alim Sinulingga, Lukman, Supardi dan Untung,” kata mereka.

Aksi pendemo yang datang dengan menumpang angkot tersebut hanya berlangsung beberapa menit saja. Mereka pun tak sempat masuk ke Mapoldasu, melainkan hanya di gerbang pintu masuk 2 Mapoldasu. Di depan pintu itu mereka sempat berorasi seraya meminta kesediaan Kapoldasu menerima mereka. Selama 15 menit mereka berdiri di pintu gerbang masuk, namun tidak ada pejabat Poldasu yang datang menemui mereka.

Ketika pengunjukrasa akan meninggalkan Mapoldasu, terlihat tiga perwira menengah polisi berjalan menuju gerbang. Namun masih di tengah jalan mereka kembali lagi karena pendemo telah pergi. Pendemo melanjutkan aksinya ke depan Taman Makam Pahlawan Jalan Sisingamangaraja dan ke gedung DPRD Sumut. (Pr2/o)